ABSTRAK Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana COVER Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Ayu Shalihat
PUBLIC yana mulyana
Meskipun termasuk pelanggaran hukum, boron sebagai asam borat atau boraks
masih mungkin ditambahkan ke produk makanan. Berhubungan dengan prinsip
analisis resiko, kehadiran boron dalam makanan harus dianggap sebagai sumber
bahaya kimia dan karena itu perlu diidentifikasi dan ditentukan kadarnya dalam
makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode spektrofotometri
untuk analisis penentuan boron dalam produk makanan. Boron direaksikan dengan
piridoksin untuk membentuk kompleks yang dapat diukur di daerah UV.
Pembentukan kompleks diamati pada rentang pH 5,5 hingga 8,5 dimana kompleks
optimal terbentuk pada pH 7 dengan panjang gelombang maksimum 302 nm. Kurva
kalibrasi dibuat dalam rentang 0 - 5 ppm menunjukan linieritas baik sengan
persamaan y = 0,0135x + 0,3715 dan koefisien korelasi 0,99. Absorbansi kompleks
boron - piridoksin yang diukur pada 302 nm stabil hingga 60 menit. Pembentukan
kompleks di bawah pengaruh kation logam pengganggu diantaranya Pb
2+
, Cd
2+
,
Cu
2+
, Al
3+
, Zn
2+
, Fe
3+
dan Mg
2+
diamati. Untuk uji presisi dan akurasi, lontong
dipilih sebagai model matriks karena penambahan boron umum untuk produk
makanan ini. Presisi dihitung sebagai standar deviasi relatif (RSD) keterulangan
yaitu 2,349% sedangkan akurasi dihitung sebagai persen perolehan kembali pada
tingkat konsentrasi 160, 200 dan 240 ppm adalah 103,78; 113,82 dan 100,72 %.
Batas deteksi (LOD) dan batas kuantisasi (LOQ) berdasarkan metode statistik
masing-masing adalah 0,652 dan 2,0353 ppm. Berdasarkan hasil keseluruhan,
disimpulkan bahwa metode yang dikembangkan dapat diterapkan untuk penentuan
boron dalam lontong.