digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Farrel Alvian Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Korosi pada baja lambung kapal merupakan masalah yang paling banyak terjadi di industri perkapalan. Data statistik kerusakan lambung kapal menunjukkan bahwa sekitar 90% kegagalan pada kapal disebabkan oleh korosi. Metode pencegahan korosi pada struktur kapal melalui proteksi katodik merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya korosi pada struktur logam di lingkungan air laut. Anoda korban paduan seng banyak digunakan untuk melindungi kapal dan struktur pelabuhan. Faktor – faktor yang mempengaruhi proteksi katodik anoda korban pada kapal ini antar lain jarak anoda dengan katoda, salinitas, luas proteksi dan lama waktu proteksi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh luas perbandingan anoda dengan katoda terhadap kondisi proteksi dalam medium NaCl 3,5%berat. Pada percobaan ini dilakukan uji perendaman baja yang dihubungkan secara galvanis dengan anoda selama 7 hari dalam medium NaCl 3,5%berat. Penentuan kriteria proteksi dilakukan melalui uji polarisasi potentiodynamic dan uji Electrochemical Impedance Spectroscopy sampai akhirnya didapatkan model rangkaian listrik yang sesuai. Pengujian Scanning Electron Microscope dilakukan untuk mengetahui morfologi permukaan sampel. Parameter – parameter yang diteliti pada penelitian ini adalah variasi perbandingan luas antara anoda korban paduan seng dengan baja EH36 yaitu dengan perbandingan 1:2, 1:3, 1:4. Baja yang direndam selama 7 hari yang diproteksi dengan perbandingan anoda dengan katoda 1:2 terdapat produk korosi yang jauh lebih sedikit berdasarkan hasil SEM. Berdasarkan percobaan potentiodynamic polarization dibutuhkan arus proteksi katodik minimum sebesar 1,1032 x 10-5 A/cm2 dengan potensial kriteria -751 mV vs. Ag/AgCl. Dari kurva katodik baja EH36 didapati kemungkinan reaksi yang terjadi berupa reaksi evolusi hidrogen pada potensial proteksi -1,0269 V, - 1,0199V, dan -1,0165V. Pada potensial kriteria -751 mV didapati kemungkinan reaksi yang terjadi berupa reaksi reduksi oksigen. Laju laju konsumsi anoda paduan seng sebesar 0,325 mm/tahun berdasarkan metode Tafel plot. Potensial proteksi secara keseluruhan tidak terlalu stabil yang disebabkan oleh adanya faktor IR voltage drop. Perbandingan anoda dengan katoda 1:2 menunjukkan penurunan laju korosi paling tinggi daripada perbandingan 1:3 dan 1:4, yaitu sebesar 67,1474%. Model rangkaian listrik yang sesuai pada semua kondisi yaitu Rs – (CPE1(Rfilm(CPE2/Rct))).