digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Banjir lumpur panas di Sidoarjo merupakan musibah yang terjadi 13 tahun lalu di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang mengakibatkan tergenangnya kawasan permukiman di sekitarnya. Hingga saat ini semburan lumpur masih terjadi dan belum ada pemanfaatan yang signifikan dari lumpur Sidoarjo tersebut kecuali sebagian untuk material bangunan. Hasil penelitian peneliti dari Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa Lumpur Sidoarjo (selanjutnya disingkat Lusi) yang merupakam lumpur geotermal sebenarnya mempunyai kandungan logam berharga di dalamnya, salah satunya adalah logam litium yang dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai. Belum banyak yang menganalisis kandungan Lusi dan mempelajari proses ekstraksi litium dari Lusi. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi Lusi dan dipelajari efektivitas proses ekstraksi litium dari Lusi dengan pelindian dalam larutan asam klorida. Aktivitas penelitian dimulai dengan preparasi sampel Lusi yang diterima dari PT. Lapindo Brantas yang meliputi pengeringan, homogenisasi dan sampling. Selanjutnya dilakukan analisis pada sampel lumpur menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengidentifikasi mineral, X-Ray Fluorescence (XRF) untuk menentukan komposisi kimia dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui distribusi ukuran butiran sampel Lusi. Sebelum dilakukan percobaan pelindian, dibuat rancangan percobaan dengan menggunakan orthogonal array L16 (43). Percobaan pelindian dilakukan selama 24 jam menggunakan sampel Lusi kering dengan variasi konsentrasi HCl, temperatur pelindian dan persen solid. Setelah diperoleh persen ekstraksi litium hasil percobaan, data dianalisis menggunakan metode Taguchi dan ANOVA agar diperoleh kondisi optimum pelindian dan signifikansi pengaruh setiap variabel terhadap persen ekstraksi litium. Selain itu, dipelajari juga selektivitas pelindian litium terhadap besi dan aluminium. Hasil percobaan menunjukkan persen ekstraksi litium yang paling tinggi yaitu 97,36% yang diperoleh dari pelindian dengan konsentrasi HCl 5M, temperatur pelindian 90oC dan persen solid 10%. Hasil pengolahan data menggunakan metode Taguchi menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk memperoleh persen ekstraksi litium yang tertinggi adalah pada konsentrasi HCl 6M, temperatur pelindian 90oC dan persen solid 10% dimana percobaan pada kondisi optimum tersebut menghasilkan persen ekstraksi litium sebesar 98,32% dan nilai selektivitas pelindian terhadap besi dan aluminium berturut-turut sebesar 0,56 dan 0,60 (skala 0-1). Hasil pengolahan data menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa dalam rentang variabel yang ditinjau, variabel yang mempengaruhi persen ekstraksi litium adalah temperatur pelindian, konsentrasi HCl dan persen solid dengan kontribusi secara berturut-turut sebesar 66,1%, 12,2% dan 11,2%.