COVER Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rafi Farras Madisaw
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Banjir lumpur panas di Sidoarjo merupakan musibah yang terjadi 13 tahun lalu di
Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang mengakibatkan tergenangnya
kawasan permukiman di sekitarnya. Hingga saat ini semburan lumpur masih
terjadi dan belum ada pemanfaatan yang signifikan dari lumpur Sidoarjo tersebut
kecuali sebagian untuk material bangunan. Hasil penelitian peneliti dari Jepang
dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa Lumpur Sidoarjo (selanjutnya disingkat
Lusi) yang merupakam lumpur geotermal sebenarnya mempunyai kandungan
logam berharga di dalamnya, salah satunya adalah logam litium yang dapat
diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai. Belum banyak yang
menganalisis kandungan Lusi dan mempelajari proses ekstraksi litium dari Lusi.
Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi Lusi dan dipelajari efektivitas proses
ekstraksi litium dari Lusi dengan pelindian dalam larutan asam klorida.
Aktivitas penelitian dimulai dengan preparasi sampel Lusi yang diterima dari PT.
Lapindo Brantas yang meliputi pengeringan, homogenisasi dan sampling.
Selanjutnya dilakukan analisis pada sampel lumpur menggunakan X-Ray
Diffraction (XRD) untuk mengidentifikasi mineral, X-Ray Fluorescence (XRF)
untuk menentukan komposisi kimia dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk
mengetahui distribusi ukuran butiran sampel Lusi. Sebelum dilakukan percobaan
pelindian, dibuat rancangan percobaan dengan menggunakan orthogonal array
L16 (43). Percobaan pelindian dilakukan selama 24 jam menggunakan sampel Lusi
kering dengan variasi konsentrasi HCl, temperatur pelindian dan persen solid.
Setelah diperoleh persen ekstraksi litium hasil percobaan, data dianalisis
menggunakan metode Taguchi dan ANOVA agar diperoleh kondisi optimum
pelindian dan signifikansi pengaruh setiap variabel terhadap persen ekstraksi
litium. Selain itu, dipelajari juga selektivitas pelindian litium terhadap besi dan
aluminium.
Hasil percobaan menunjukkan persen ekstraksi litium yang paling tinggi yaitu
97,36% yang diperoleh dari pelindian dengan konsentrasi HCl 5M, temperatur
pelindian 90oC dan persen solid 10%. Hasil pengolahan data menggunakan
metode Taguchi menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk memperoleh persen
ekstraksi litium yang tertinggi adalah pada konsentrasi HCl 6M, temperatur
pelindian 90oC dan persen solid 10% dimana percobaan pada kondisi optimum
tersebut menghasilkan persen ekstraksi litium sebesar 98,32% dan nilai
selektivitas pelindian terhadap besi dan aluminium berturut-turut sebesar 0,56 dan
0,60 (skala 0-1). Hasil pengolahan data menggunakan ANOVA menunjukkan
bahwa dalam rentang variabel yang ditinjau, variabel yang mempengaruhi persen
ekstraksi litium adalah temperatur pelindian, konsentrasi HCl dan persen solid
dengan kontribusi secara berturut-turut sebesar 66,1%, 12,2% dan 11,2%.