digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anggi Sella Nyuanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

Cagar Alam (CA) Gunung Papandayan merupakan kawasan yang cukup sering mengalami gangguan alami berupa letusan gunung berapi maupun gangguan antropogenik seperti perambahan hutan yang mengakibatkan berubahnya kondisi lingkungan menjadi lebih terbuka. Kondisi ini merupakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan spesies asing invasif. Kehadiran spesies asing invasif berpotensi berdampak negatif bagi lingkungan, ekonomi dan kesehatan manusia maupun hewan. Berbagai upaya dalam pengendalian spesies asing invasif telah dilakukan baik secara mekanik, kimiawi maupun biologis, namun belum memperlihatkan hasil yang optimal. Efektivitas pengendalian spesies asing invasif perlu ditunjang dengan ketersediaan data tentang karakter jenis, tingkat risiko, serta distribusi spasialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies asing invasif di CA Papandayan yang harus diprioritaskan untuk`ditangani dengan menilai risiko spesies asing invasif dan memodelkan kehadiran spesies asing invasif tersebut menggunakan Maximum Entropy (MaxEnt). Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut data spesies asing invasif yang terdapat di CA Papandayan diperoleh dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat secara purposive sampling pada tiga tipe tutupan lahan, yaitu tegalan, tepi kawah, dan hutan campuran. Kemudian dilakukan penilaian risiko spesies asing invasif dengan metode skoring terhadap potensi invasif dengan menilai keinvasifan, dampak, potensi distribusi serta fisibilitas pengelolaan dengan menilai biaya pengelolaan, distribusi, dan persistensi. Setelah dilakukan penentuan spesies yang akan diprioritaskan, dilanjutkan dengan memodelkan distribusi spesies asing invasif tersebut. Pemodelan distribusi spesies asing invasif yang diprioritaskan menggunakan data kehadiran spesies asing invasif berdasarkan tujuh variabel lingkungan, yaitu ketinggian, kelerengan, arah lereng, indeks kehijauan vegetasi (NDVI), indeks kelembaban (NDMI), tutupan lahan, dan jarak dari jalan yang diduga memengaruhi kehadirannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam spesies asing invasif di CA Papandayan yaitu Ageratina riparia, Ageratina adenophora, Austroeupatorium inulifolium, Imperata cylindrica, Rubus mollucanus dan Ageratum conyzoides. Setelah dilakukan analisis risiko, diperoleh hasil A. riparia merupakan spesies asing invasif yang perlu diprioritaskan untuk dikendalikan karena nilai risikonya tinggi (154,22) tetapi nilai fisibilitasnya sangat rendah (182,21), sehingga A. riparia dibuat pemodelan distribusinya. Hasil MaxEnt menunjukkan kelerangan dan ketinggian tempat merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap distribusi A. riparia. Kurva respon rata-rata variabel lingkungan terhadap peluang distribusi model menunjukkan kehadiran A. riparia cenderung berada pada rentang ketinggian 2.200-2.375 mdpl serta pada kelerangan <15° (cenderung datar). Secara spasial bagian tengah kawasan CA Papandayan merupakan daerah yang sesuai sebagai habitat A. riparia dengan luas 94 ha (1,23 % dari luas kawasan).