digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Maria Ulfah
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang : Daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) telah lama dipakai oleh masyarakat untuk pengobatan tukak lambung. Penelitian ini bertujuanuntuk menkaji aktivitasantitukakdaridaun binahong dengan model hewan yang diinduksi alkohol. Metode : Pengujian aktivitas antitukak dibagi menjadi dua pengujian yaitu aktivitas antitukak preventif dan kuratif. Pada pengujian aktivitas kedua metode diatas, hewan dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari tiga hewan, yaitu kelompok normal, kelompok kontrol, kelompok uji yaitu kelompok Rebusan Daun Binahong (RDB) dan kelompok Infus Daun Binahong (IDB) dengan masing-masing dosis 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb. Pada pengujian aktivitas antitukak preventif, hewan dipuasakan selama 18 jam dengan diberikan akses bebas minum. Lalu hewan diberikan bahan uji menurut masing-masing kelompok secara oral. Setelah satu jam semua kelompok kecuali kelompok normal diberi alkohol 5 mL/kg bb secara oral. Setelah 4 jam, hewan dikorbankan kemudian dilakukan pengamatan lebih lanjut. Pada pengujian aktivitas antitukak kuratif, hewan diberikan perlakuan sesuai dengan kelompoknya, bahan uji diberikan dengan rute oral selama tiga hari. Pada hari ke empat semua kelompok perlakuan kecuali kelompok normal diberikan alkohol 5mL/kg bb secara oral selama dua hari. Hari ke enam hewan dikorbankan setelah dipuasakan 18 jam lalu diamati lebih lanjut. Semua hewan dikorbankan, lambung diambil dan dibuka pada bagian lengkung besar. Aktivitas antitukak diperiksa dengan melihat parameter berupa pH lambung, jumlah tukak, keparahan tukak, indeks tukak, danperseninhibisitukak. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan LSD (Least Significant Difference).Hasil : Ujiprefentifmenunjukanbahwaindekstukakinfus daun binahong (IDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgberatbadanadalah berturut-turut sebesar 18; 18,67; dan 20,66. Nilai indeks tukak kelompok Rebusan daun binahong (RDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb yaitu berturut-turut sebesar 20,66; 16,66; dan 15,67. Persentase inhibisi tukak kelompok Infus daun binahong (IDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb adalah berturut-turut sebesar 18,18%; 15,14%; 19,68%. Persentase Inhibisi tukak kelompok Rebusan daun binahong (RDB) berturut-turut dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb yaitu sebesar 6,09%; 24,27%; 28,77%. Pada pengujian aktivitas antitukak kuratif diperoleh nilai indeks tukak Infus daun binahong (IDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb yaitu berturut-turut sebesar 10,01; 5,99; dan 5,99. Persentase inhibisi tukak kelompok Infus daun binahong (IDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb yaitu berturut-turut sebesar 63,23%; 36,58%; 63,23%. Persentase Inhibisi tukak kelompok rebusan daun binahong (RDB) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgbb yaitu berturut-turut sebesar 38,61%; 63,21%; 63,21%. Kesimpulan : Ekstrak air daun binahong memiliki aktivitas antitukak baik preventif maupun kuratif