digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemajuan ekonomi suatu negara dikontribusikan oleh kemajuan industri di negara tersebut. Kemajuan industri ditunjang oleh keberadaan kawasan industri yang membantu perusahaan industri di dalamnya untuk beroperasi secara efisien dan lancar. Kawasan industri berfungsi menarik investasi dari luar negeri, membantu dalam perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Karena itu, keberlanjutan kawasan industri sangat penting. Sedangkan dalam operasinya, perusahaan kawasan industri umumnya melakukan bisnis utama dengan menjual atau menyewakan lahan untuk jangka panjang. Saat lahan habis terjual atau tersewa, maka perusahaan kawasan industri akan mengalami penurunan penghasilan. Untuk dapat berkelanjutan melintasi siklus hidup, perusahaan kawasan industri perlu mencari sumber pendapatan lain yang lebih banyak berdasarkan jasa. Karena itu, konsep Product-Service System (PSS) yang menawarkan variasi paket produk dan jasa dapat diimplementasikan pada perusahaan kawasan industri supaya dapat berkelanjutan. Konsep PSS adalah inovasi yang menggabungkan produk, jasa, jaringan dan infrastruktur untuk menciptakan keunggulan kompetitif menuju berkelanjutan. Dalam PSS terdapat tiga tipe PSS, product-oriented, use-oriented and resultoriented. Pada tiap jenis PSS terdapat perbedaan komposisi penjualan produk nyata dan jasa. Pada product-oriented PSS, pertukaran sebagian besar dalam bentuk produk. Pada use-oriented PSS dan kemudian result-oriented PSS, berangsur komposisi produk nyata turun dan sebaliknya jasa meningkat. Berbagai tipe PSS ini akan cocok bila diterapkan pada perusahaan kawasan industri antar tahap siklus hidup. Analogi siklus hidup perusahaan dipergunakan untuk memperjelas perubahan PSS berdasarkan kondisi perusahaan. Penelitian ini akan mengambil sampel berupa 12 perusahaan kawasan industri di Indonesia, terdiri dari 7 perusahaan kawasan industri (4 milik pemerintah dan 3 milik swasta) berlokasi di Pulau Jawa dan 5 kawasan industri (2 milik pemerintah dan 3 milik swasta) berlokasi di luar Pulau Jawa. Sampel ini diambil untuk mendapatkan gambaran dan pemetaan proses berkelanjutan perusahaan kawasan industri. Untuk mempelajari proses keberlanjutan perusahaan kawasan industri, faktor penentu sukses (sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan proses mendapatkan keunggulan bersaing diteliti. Elemen dan proses ini dikenal dengan konsep resource-based view (RBV). Maka dikatakan bahwa penelitian ini mempelajari manajemen PSS untuk perusahaan kawasan industri melintasi siklus hidup perusahaan menuju keberlanjutan ditinjau dari sudut pandang RBV. Berdasarkan state of the art yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sampai sekarang masih jarang penelitian tentang manajemen PSS melintasi siklus hidup perusahaan melalui sudut pandang RBV. Selain itu, belum ada penelitian tentang PSS terkait dengan perusahaan kawasan industri, terutama di Indonesia. Jadi kebaruan penelitian ini adalah mempelajari manajemen PSS menuju keberlanjutan perusahaan pada setiap siklus produk persuahaan untuk perusahaan kawasan industri Indonesia dipandang dari sudut pandang RBV. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan kawasan industri di Indonesia dapat dikelompokan menjadi 4 pola siklus hidup perusahaan. Terjadinya keempat pola ini ditentukan oleh waktu perusahaan kawasan industri melakukan inovasi dan memanajemen PSSnya untuk mendapatkan sumber penghasilan baru berdasarkan jasa. Penelitian ini menghasilkan kerangka konseptual PSS management bagi perusahaan kawasan di Indonesia untuk dapat berkelanjutan. Perusahaan yang dapat berinovasi lebih dahulu akan lebih lebih dahulu dapat berkelanjutan. Perusahaan kawasan industri yang memiliki kemampuan berinovasi, meskipun telah mengalami tahap penurunan akan bertumbuh kembali dan berkelanjutan. Penelitian ini juga mempelajari sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti yang membangun keunggulan kompetitif perusahaan kawasan industri. Untuk dapat sukses pada tahap pertumbuhan, umumnya industrial estate firm mengandalkan lokasi strategis dan kelengkapan infrastructure yang disediakan. Sedangkan untuk dapat bertumbuh kembali setelah mengalami tahap penurunan dan lahan sudah atau hampir habis, perusahaan kawasan industri perlu melakukan manajemen PSS dengan menciptakan inovasi berdasarkan jasa. Untuk menciptakan inovasi tersebut, perusahaan kawasan industri ditunjang dengan berbagai kerja sama dan memperbaharui sumber daya manusianya. Hasil dari penelitian ini dapat membantu perusahaan kawasan industri di Indonesia untuk dapat berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait kawasan industri untuk membantu kawasan industri mendapatkan sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk berkelanjutan. Dalam kaitan dengan akademik, penelitian ini akan memberikan kontribusi tentang penerapan PSS melalui siklus hidup perusahaan. Kata kunci : inovasi, keberlanjutan perusahaan kawasan industri Indonesia, product-service system, resource-based view, siklus hidup perusahaan,