Dua persen dari permukaan dunia digunakan untuk kota, namun menghabiskan 75 persen
sumber dayanya. Urban Farming adalah jaringan pangan alternatif yang muncul yang dapat
memasok sebagian kebutuhan pangan di kota-kota dengan emisi rendah, pangan lebih sehat,
dan baik untuk lingkungan. Urbanis merupakan salah satu perusahaan yang berkontribusi
dalam percepatan penggunaan urban farming , khususnya di Indonesia dengan memanfaatkan
lahan kosong dan tenaga kerja. Pada 2021, Urbanis berencana meningkatkan kapasitas
produksi menjadi 10 ton per bulan atau 400 kg per hari. Hal itu menuntut kita memiliki
gudang untuk menyimpan produk pangan yang belum terserap pasar. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui spesifikasi gudang untuk urban farming berupha jumlah tenaga
kerja dan rak di dalam gudang serta modal awal dan operasional. Penelitian ini menggunakan
layout dengan luas 5x14 meter untuk desain eksperimen. Model tersebut kemudian
diterjemahkan menjadi model simulasi diskrit dengan aplikasi Anylogic. Hasil penelitian
menunjukkan, untuk setiap kedatangan bahan pangan, tenaga kerja yang diperlukan secara
efektif adalah dua orang tenaga kerja dengan jumlah rak maksimal 50. Berdasarkan hasil
tersebut maka penulis melakukan perhitungan modal awal dan operasional yang terdiri dari
analisis variabel dan variabel tambahan seperti meja, kipas angin, dan kursi. Hasilnya
Urbanis membutuhkan modal awal Rp 50.738.000 sedangkan modal operasional Rp
10.871.337.
Keywords: Urban Farming , Gudang, Simulasi Diskrit