digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rilo Raharjo
PUBLIC Alice Diniarti

Zat Hidrofluorokarbon (HFC) adalah zat pengganti untuk klorofluorokarbon (CFC) dan hidrklorofluorokarbon (HCFC). Hal ini disebabkan oleh kedua zat tersebut dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon. HFC tidak menyebabkan perusakan lapisan ozon namun memiliki dampak negatif yang lain yaitu pemanasan global. Untuk itu, Protokol Montreal melalui Amandemen Kigali mewajibkan negara-negara peserta untuk mengurangi konsumsi HFC yang memiliki nilai Global Warming Potential (GWP) tinggi. Untuk memenuhi kewajiban tersebut maka dibutuhkan skenario. Skenario berisi usulan zat pengganti yang memiliki GWP lebih rendah sehingga pengaruh terhadap pemanasan global dapat berkurang. Emisi HFC dihitung dengan cara mengalikan jumlah konsumsi HFC dengan nilai GWPnya dan dinyatakan dalam satuan CO2 ekivalen. Pada Tugas Sarjana ini, telah dikumpulkan data impor zat HFC ke Indonesia dan telah diverifikasi. Dalam pengembangan skenario untuk memenuhi Amandemen Kigali diperlukan peramalan pertumbuhan konsumsi dari data impor zat HFC. Peramalan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode kuntitatif regresi eksponensial. Kemudian ditentukan beberapa zat alternatif dengan GWP yang rendah untuk menggantikan zat HFC. Dari hasil peramalan tersebut didapatkan empat skenario dengan menggunakan zat alternatif. Keempat skenario tersebut berhasil memenuhi target emisi dari tahap pertama Amandemen Kigali. Dari hasil analisis disarankan untuk menggunakan skenario optimis karena menghasilkan pengurangan jumlah emisi yang paling besar.