digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Faizah Khairunnisa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP FAIZAH KHAIRUNNISA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP FAIZAH KHAIRUNNISA_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Sekitar 67.971 calon mahasiswa memilih menempuh pendidikan di PTN dan PTS yang tercluster pada Kecamatan Coblong dan Kecamatan sekitarnya (Bandung Wetan dan Cidadap). Keberadaan kampus-kampus ini telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Kota Bandung terutama pada kawasan Coblong. Pengaruh tersebut terutama dirasakan dengan tingginya mobilitas pada kawasan kampus. Tamin, (2000) menyatakan kampus adalah pusat aktivitas pendidikan yang menimbulkan tarikan pergerakan. Fenomena kemacetan adalah salah satu problem yang dihasilkan dari belum efektif dan efesiennya sistem transportasi untuk melayani pergerakan mahasiswa di kampus-kampus pada Kecamatan Coblong dan sekitarnya. Pergerakan mahasiswa yang teridentifakasi melalui karakteristiknya yang khas yaitu erat dengan pusat aktivitas dan kebutuhan sehari-hari pada lingkungan kampus, adalah peluang untuk menghasilkan produk layanan transportasi yang mampu memanajemen permintaan dengan lebih baik. Bus kampus adalah moda yang mampu mengangkut jumlah penumpang lebih banyak dibandingkan moda lainnya dan tepat untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan. Rancangan layanan dilakukan dengan mengidentifikasi pola dan karakteristik pergerakan mahasiswa meliputi tujuan, waktu bergerak, dan preferensi penggunaan bus antar kampus. Untuk memastikan rancangan layanan layak di implementasikan dan sesuai dengan kebutuhan, maka rancangan tersebut di uji kelayakannya menggunakan analisis biaya dan manfaat dengan mengidentifikasi satu persatu biaya operasional kendaraan yang dihasilkan. Nilai-nilai untuk setiap biaya dan pemasukan di simulasikan menggunakan simulasi monte carlo. Dari pola pergerakan mahasiswa yang teridentifikasi, dihasilkan empat skenario layanan bus kampus yang berpotensi di implementasikan. Hasil uji kelayakan terhadap keempat skenario menyatakan bahwa rancangan tersebut layak menjadi layanan transportasi bagi mahasiswa di Kecamatan Coblong. Skenario layanan bus untuk mahasiswa pada kampus yang tercluster di kawasan yang sama memiliki potensi lebih baik dari sisi finansial. Sedangkan skenario layanan bus untuk satu kawasan studi dinilai lebih realistis untuk diterapkan.