digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Siti Rahmah Rusdi
PUBLIC Alice Diniarti

Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terletak pada Kawasan tektonik aktif, di sekitarnya banyak terdapat sumber-sumber gempa yang berpotensi menggoncang, diantaranya zona Back Arc Thrust di wilayah utara, megathrust di selatan, dan sistem sesar geser di sisi barat dan timur nya sehingga Pulau Lombok memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi. Sebagian gempa tersebut bersifat merusak seperti gempa yang terjadi pada tanggal 29 Juli 2018 (6.4 Mw), 5 Agustus 2018 (7 Mw), 9 Agustus (6,2 Mw) dan 19 Agustus 2018 (6.9 Mw) di Lombok. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait besarnya pergeseran atau perubahan permukaan bumi yang terjadi akibat rangkaian gempa Lombok dengan memanfaatkan teknologi DInSAR (Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar) dari 6 buah citra satelit Sentinel-1 bulan Juli 2018, dan Agustus 2018 serta DEM SRTM 30 meter. Hasil observasi InSAR menunjukkan bahwa umumnya perubahan permukaan yang terjadi akibat rangkaian gempa Lombok adalah kenaikan (uplift) di daerah pesisir utara dengan kumulatif mencapai sekitar 40 cm, tetapi juga terdapat penurunan (subsidence) yang terdeteksi di pantai timur dan barat sekitar 3 cm