digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

COVER Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Zulkaida
PUBLIC yana mulyana

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, juga salah satu dari lima penyebab utama kematian didunia. Proporsi penderita DM di Indonesia menurut hasil Riskesdas tahun 2013 adalah sebesar 6,9 % atau dengan jumlah absolut sekitar 12 juta orang. Lebih lanjut diperkirakan WHO bahwa pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Beberapa kasus ditemukan yakni pasien DM yang menggunakan terapi herbal baik sebagai konjugatif maupun alternatif serta digunakan bersama dengan obat konvensional. Salah satu jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional adalah tanaman pare (Momordica charantia). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antidiabetes dari sediaan ekstrak buah pare, mekanisme kerja dari sediaan ekstrak tersebut, dan menentukkan interaksi obat sediaan ekstrak buah pare dengan salah satu obat konvensional yaitu SGLT-2 inhibitor. Uji antidiabetes yang dilakukan adalah uji toleransi glukosa, uji diabetes induksi aloksan, dan uji resistensi insulin dengan induksi lemak pada hewan mencit. Dosis sediaan ekstrak buah pare (Momordica charantia) yang digunakan untuk metode uji toleransi, uji induksi aloksan, dan uji resistensi insulin yaitu 19,5; 39,5; dan 78 mg/g bb mencit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan ekstrak buah pare memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah. Mekanisme kerja sediaan ekstrak buah pare diduga dengan meningkatkan sekresi dan sensitivitas reseptor insulin. Kombinasi sediaan ekstrak buah pare dengan obat golongan SGLT-2 inhibitor tidak menurunkan efek penurunan kadar glukosa darah dari obat SGLT-2 inhibitor secara signifikan. Oleh karena itu, interaksi kombinasi obat ini interaksi tidak merugikan.