ABSTRAK Rizky Nur Endah Sari
PUBLIC Alice Diniarti COVER Rizky Nur Endah Sari
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Rizky Nur Endah Sari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rizky Nur Endah Sari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rizky Nur Endah Sari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rizky Nur Endah Sari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rizky Nur Endah Sari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rizky Nur Endah Sari
PUBLIC Alice Diniarti
Gunung Tangkuban Perahu merupakan kawasan konservasi yang terbagi menjadi
cagar alam (CA) dan Taman Wisata Alam (TWA). Sebagai salah satu kawasan wisata
alam, beberapa jalur dibuka untuk akses menuju kawah, pendakian, dan jalur sepeda
gunung, namun aktivitas ini merupakan salah satu cara yang dapat menyebarkan
spesies invasif. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi tumbuhan invasif di
beberapa jalur wisata alam Gunung Tangkuban Perahu. Tiga lokasi dipilih
berdasarkan intensitas aktivitas pengunjung, yaitu jalur pendakian menuju Menara
Petir ITB yang jarang dikunjungi (Lokasi 1); jalur Kawah Domas (Lokasi 2); dan
jalur sepeda Jayagiri (Lokasi 3). Plot kudrat berukuran 5 x 5 m2 diletakkan secara
sistematis (jarak antar plot 15 m) pada kanan dan kiri jalur sepanjang 100 m di ketiga
lokasi. Selama pengamatan, nama jenis tumbuhan dicatat, kemudian dihitung jumlah
individu, persentase penutupan dalam plot, dan frekuensi perjumpaan. Data tersebut
kemudian dianalisis untuk menghitung indeks nilai penting (INP). Informasi
mengenai jenis-jenis tumbuhan invasif diperoleh dari database tumbuhan invasif yang
dikeluarkan oleh SEAMEO BIOTROP (2003 dan 2016). Sebanyak 56 spesies
tumbuhan (34 famili) ditemukan di ketiga lokasi penelitian. Lokasi 1 didominasi oleh
Ficus ribes (INP= 57,85%) dan Schefflera aromatica (INP= 53,18%); Lokasi 2 oleh
Syzygium sp. (INP= 210,83%) dan pohon Sp2 (INP= 46,14%); dan Lokasi 3 oleh
Pinus merkusii (INP= 96,84%) dan Calliandra calothyrsus (INP= 66,55%). Sebanyak
13 spesies tumbuhan invasif ditemukan seperti Ageratina riparia, Ageratum
conyzoides, Austroeupatorium inulifolium, Belamcanda chinensis, Brugmansia
suaveolens, C. calothyrsus, Clidemia hirta, Commelina diffusa, Isachne globosa,
Drymaria cordata, Elusine indica, Melastoma malabathricum, dan Spilanthes
paniculata. Tumbuhan A. inulifolium, A. riparia dan A. conyzoides (famili Asteraceae)
merupakan spesies invasif yang dominan di kawasan ini karena ditemukan luas di
ketiga lokasi penelitian. Tumbuhan ini memiliki karakteristik biji yang ringan dan
banyak sehingga dapat dengan mudah disebarkan oleh angin. Jalur Kawah Domas
merupakan jalur yang memiliki spesies invasif terendah (8,3%), dibandingkan dengan
Menara Petir (18,6%) dan jalur sepeda Jayagiri (50%). Sebagai jalur aktif yang
digunakan pengunjung menuju Kawah Domas, pembersihan jalur dilakukan secara
intensif sehingga mengurangi tumbuhan invasif. Namun, jalur menuju Menara Petir
dan jalur sepeda tidak dibersihkan secara intensif sehingga keranekaragaman spesies
invasifnya lebih tinggi. Aktivitas manusia di jalur sepeda (Lokasi 3) dapat mengubah
kondisi lingkungan yang mendukung kolonisasi tumbuhan invasif. Keberadaan
jenis-jenis tumbuhan invasif ini perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi
kenanekaragaman spesies lokal yang ada di Kawasan Gunung Tangkuban Perahu.