digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mohammad Firman Wahyudi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Mohammad Firman Wahyudi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Mohammad Firman Wahyudi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mohammad Firman Wahyudi
PUBLIC Alice Diniarti

Pemetaan geologi pada skala 1:25.000 dilakukan di daerah Tanjung Agung dan sekitarnya, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 54,1 km2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tatanan geologi serta karakteristik dan persebaran batubara pada daerah penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari lapangan berupa data singkapan dan data core. Terdapat pula data sekunder yang digunakan untuk menentukan karakter batubara. Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Produk Gunungapi, Satuan Lembah Antiklin dan Satuan Dataran Homoklin Bergelombang. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan tidak resmi dari tua ke muda, terdiri dari Satuan Batulempung (Miosen Akhir – Pliosen), diatasnya diendapkan secara tidak selaras Satuan Batupasir-Batulempung (Pliosen – Pleistosen) kemudian Satuan Tuf berumur Holosen diendapkan secara tidak selaras di atas semua satuan yang tersingkap. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa Antiklin Tanjung Agung berarah selatan barat daya – utara timur laut. Analisis batubara pada daerah penelitian menggunakan data sekunder dari laboratorium, berupa analisis reflektansi vitrinit, komposisi maseral, analisis proksimat, nilai kalori dan total sulfur. Klasifikasi peringkat batubara berdasarkan UNECE (1998) menunjukkan batubara daerah penelitian termasuk peringkat para-bituminous. Mutu batubara termasuk kurang baik hingga sangat baik berdasarkan kadar abu dan termasuk low sulfur coal berdasarkan total sulfur. Batubara daerah penelitian diendapkan pada lingkungan upper delta plain berdasarkan analisis litofasies. Hasil plot silang TPI dan GI menunjukkan batubara diendapkan pada clastic marsh. Pada daerah penelitian terdapat lima lapisan batubara yang terdiri dari lapisan A1, A2, B1, B2, dan lapisan C yang persebarannya dipengaruhi oleh struktur geologi.