ABSTRAK Dede Nurheliza
PUBLIC Alice Diniarti COVER Dede Nurheliza
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Dede Nurheliza
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 2 Dede Nurheliza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dede Nurheliza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dede Nurheliza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dede Nurheliza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dede Nurheliza
PUBLIC Alice Diniarti
Struktur mikro hujan merupakan aspek penting dalam memahami dinamika dan
mikrofisika awan. Struktur mikro hujan dicirikan oleh distribusi ukuran, bentuk dan
kecepatan jatuh dari butiran hujan. Distribusi ukuran butiran hujan (DSD) dapat
menjelaskan proses mikrofisika lebih detail karena merepresentasikan proses hujan
sampai ke permukaan. Salah satu fenomena yang berpengaruh pada pola hujan di
Indonesia adalah Madden Julian Oscillation (MJO). Untuk itu, pengamatan struktur
mikro hujan saat MJO dapat mengetahui perbedaan karakteristik hujan dan proses
mikrofisika selama periode MJO aktif dan tidak aktif.
Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Micro Rain Radar (MRR),
disdrometer dan indeks Real-Time Multivariate (RMM). Pemilihan tanggal
kejadian MJO aktif dilakukan dengan metode indeks RMM yang lebih dari 1 pada
fase 4 dan 5 dan sebaliknya untuk MJO tidak aktif. Tipe hujan dibagi menjadi hujan
konvektif dan stratiform dengan metode pemisahannya berdasarkan data
disdrometer. Struktur mikro hujan berfokus pada DSD dari data MRR dan
disdrometer yang dianalisis dengan parameter lainnya yaitu profil Liquid Water
Content (LWC), kecepatan jatuh, reflektivitas dan rain rate yang didapatkan dari
MRR. Selain itu, terdapat parameter DSD yaitu mass-weighted diameter atau
diameter tengah rata-rata (Dm) dan parameter intercept atau konsentrasi total (Nw)
yang dihitung dengan menggunakan metode momen dan distribusi gamma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DSD dan parameter lainnya lebih besar saat
MJO tidak aktif. Hal ini menunjukkan bahwa proses tumbukan-tangkapan,
evaporasi dan updraft lebih dominan saat MJO tidak aktif.