digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabila Alfi Al Halimy
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Nabila Alfi Al Halimy
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Nabila Alfi Al Halimy
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Nabila Alfi Al Halimy
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Nabila Alfi Al Halimy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nabila Alfi Al Halimy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nabila Alfi Al Halimy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nabila Alfi Al Halimy
PUBLIC Alice Diniarti

Hybrid mass coordinate merupakan koodinat vertikal pada WRF-ARW yang belum pernah diterapkan dalam penelitian turbulensi di wilayah Indonesia. Sedangkan pengaruh koordinat ini cukup baik dalam merepresentasikan turbulensi di wilayah Amerika. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh koordinat tersebut terhadap simulasi turbulensi di wilayah Indonesia karena kondisi atmosfer yang berbeda dengan wilayah Amerika. Salah satunya yaitu keberadaan jetstream yang menjadi wilayah terbentuknya turbulensi. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi menggunakan hybrid mass coordinate dan basic mass coordinate dengan studi kasus turbulensi penerbangan Batik Airlines tanggal 24 Oktober 2017. Data yang digunakan yaitu NCEP-FNL, data citra satelit Himawari-8, data reanalysis ERA-5, dan data sounding. Berdasarkan hasil simulasi pada penelitian ini, hybrid mass coordinate lebih menunjukkan adanya pola angin yang berpotensi menimbulkan turbulensi berupa garis isentropic yang bergelombang secara horizontal pada saat dan sesudah waktu kejadian turbulensi. Berdasarkan nilai Richardson number pada waktu kejadian turbulensi, kedua simulasi menunjukkan adanya aliran yang berpotensi menjadi turbulensi dengan intensitas energy dissipation rate pada simulasi hybrid mass coordinate lebih besar dibandingkan basic mass coordinate.