digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rizki Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhammad Rizki Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Rizki Prabowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Produksi daging dan susu sapi dalam negeri Indonesia saat ini masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2018 terjadi defisit pemenuhan daging sapi 33,7% dari kebutuhan dan susu sapi 79,1% dari kebutuhan. Berbagai upaya untuk memenuhi defisit daging dan susu sapi sedang masif dilakukan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melakukan peningkatan nutrisi dan kualitas pakan ternak. Protein merupakan salah satu komponen yang berperan penting terhadap kualitas daging dan susu. Sebanyak 60% protein yang dikonsumsi akan terdegradasi di dalam rumen oleh mikroorganisme sehingga menurunkan jumlah protein yang diserap dan dimanfaatkan oleh ternak. Proteksi protein pada pakan ternak telah terbukti dapat menurunkan degradasi protein serta meningkatkan laju pertumbuhan dan produksi susu. Salah satu metode pembuatan protein terproteksi adalah dengan perlakuan panas. Masalah yang harus dihindari saat proteksi protein dengan pemanasan adalah terjadinya overproteksi yang berdampak pada penurunan kualitas protein. Salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas proteksi protein adalah protein dispersibility indeks (PDI). Pemanasan pada pakan akan menurunkan nilai PDI yang berdampak meningkatnya rumen undegraded protein (RUP). Pada penelitian ini proteksi protein dilakukan terhadap soybean meal (SBM) dan corn gluten meal (CGM) menggunakan panas pada temperatur 70oC, 90oC, dan 110oC dengan waktu pemanasan selama 20 menit, 35 menit, dan 50 menit. Kualitas protein terproteksi diuji dengan menganalisis PDI pakan pada kondisi rumen (pH 7) dan kondisi abomasum (pH 2). Hasil penelitian menunjukkan proteksi pada SBM paling baik dihasilkan pada kondisi pemanasan 110oC selama 35 menit dengan nilai PDI 14,78% dan RUP 85,22%. Proteksi protein pada CGM tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai PDI dan RUP CGM. Pakan ternak terproteksi tidak mengalami over proteksi.