ABSTRAK Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana COVER Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Rindi Irsan Artomo
PUBLIC yana mulyana
Sistem manajemen kualifikasi pemasok (SQM) merupakan sistem life-cycle yang meliputi
identifikasi, pemilihan, pengkajian/audit, perjanjian kerja sama, pengendalian perubahan,
kualifikasi, hingga monitoring pemasok secara berkala. Model ini tidak hanya mencakup
kebutuhan bisnis namun juga kebutuhan sistem jaminan mutu karena risiko terbesarnya adalah
kualitas bahan baku yang digunakan, di mana hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan
khasiat produk akhir. PT X merupakan industri yang bergerak dalam bidang Fast Moving
Consumer Goods (FMCG), di mana penanganan bahan awal membutuhkan kompleksitas
tinggi sebab terkait langsung dengan biaya operasional pabrik dan kualitas produk akhir. Oleh
karena itu implementasi SQM di PT X sangatlah tepat, mengingat sistem tersebut dapat
mendukung tidak hanya keberhasilan suatu manufaktur tetapi juga kualitas produk yang
dihasilkan. Berdasarkan hasil kajian risiko dengan mempertimbangkan hasil audit, jumlah
komplain, dan tingkat ketepatan pengiriman, diperoleh sebanyak 232 pemasok yang dapat
dikategorikan sebagai certified supplier dan dapat dilakukan skip lot berdasarkan frekuensi
kedatangan. Tes skip lot melibatkan total 2.449 bahan awal; 508 bahan dites sebanyak 5 batch
kedatangan, 675 sebanyak 10 batch kedatangan, dan 1.266 sebanyak 20 batch kedatangan.
Berdasarkan hasil studi, ditemukan bahwa implementasi SQM berdampak langsung terhadap
pengurangan biaya pengujian bahan awal sebanyak 28% dan penurunan supplier non
conformance report (SNCR) sebanyak 60% pada tahun 2019.