digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meidiana Ebtayani Lingga
PUBLIC Alice Diniarti

Tiga komponen dalam rekayasa jaringan meliputi: sel, scaffold dan faktor pertumbuhan. Sutera laba-laba (spidroin) berpotensi sebagai kandidat material scaffold karena mendukung pertumbuhan beberapa jenis sel dan tidak menimbulkan reaksi penolakan bagi sel. Argiope appensa adalah laba-laba famili Araneidae dari Indonesia dengan jumlah populasi yang melimpah. Pemanfaatan spidroin A. appensa sebagai material scaffold dapat mengangkat potensi sumber daya hayati Indonesia. Penempelan dan penyebaran sel pada scaffold merupakan tahap krusial yang menentukan keberhasilan proses rekayasa jaringan. Vinculin adalah molekul kunci yang mengatur penempelan dan penyebaran sel sehingga digunakan sebagai molekul penanda untuk mengkonfirmasi penempelan dan penyebaran sel.. Penelitian ini bertujuan untuk (1) membuat scaffold berbahan kombinassi fibroin Bombyx mori dan spidroin A.appensa, (2) mempelajari pengaruh penambahan spidroin A.appensa terhadap morfologi penempelan dan penyebaran sel punca Wharton’s Jelly (WJSCs) dan (3) mempelajari pengaruh penambahan spidroin A.appens terhadap kehadiran vinculin WJSCs. Penelitian diawali dengan pembuatan scaffold. Scaffold dibuat dengan metode salt leaching dengan tiga kelompok konsentrasi yaitu SS 0%, SS 10% dan SS 15%. Selanjutnya WJSCs ditumbuhkan pada scaffold lalu diinkubasi selama 48 jam setelah itu diamati SEM. WJSCs ditumbuhkan pada scaffold SS 0% dan SS 10% selama 12, 24 dan 48 jam kemudian dilakukan blocking dengan anti bodi anti-vinculin lalu counterstaining dengan DAPI setelah itu diamati dengan mikroskop konfokal. Pengamatan struktur scaffold dengan SEM memperlihatkan struktur scaffold berpori dengan SS 0%, SS 10% dan SS 15% masing-masing 438 ± 95 ?m, 436 ± 55 ?m dan 362 ± 96 ?m serta memiliki struktur interconnected pore. WJSCs pada scaffold SS 0% tampak berbentuk bulat dengan penyebaran yang belum merata sementara pada SS 10% dan SS 15% berbentuk memanjang dan pipih dan tersebar merata ke hampir seluruh permukaan scaffold. Intensitas vinculin pada scaffold SS 10% lebih tinggi dibanding dengan SS 0% dengan perbedaan signifikan pada waktu inkubasi 12, 24 dan 48 jam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa : (1) scaffold berbahan kombinassi fibroin Bombyx mori dan spidroin A.appensa berhasil dibuat dengan konsentrasi SS 0%, 10% dan 15%, (2) penambahan spidroin A.appensa. 10% meningkatkan kemampuan penempelan dan penyebaran WJSCs dan (3) penambahan spidroin Argiope sp. 10% dan 15% meningkatkan kehadiran vinculin pada WJSCs