digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dea Zulfia
PUBLIC Alice Diniarti

Jakarta merupakan salah satu wilayah yang memiliki pesisir di Indonesia. Wilayah kota administratif di Jakarta yang bersinggungan langsung dengan wilayah laut adalah Kota Jakarta Utara yang memiliki luas daratan sebesar 142,20 km2. Pesisir Jakarta terbentang mulai dari barat (Pantai Muara Kamal) ke timur sampai Pantai Marunda sepanjang 32 km dan sebagian besar daratan di utara Jakarta berada di bawah permukaan laut sehingga memiliki potensi terjadinya fenomena banjir rob yang lebih besar dibanding wilayah lainnya. Banjir rob ini terjadi akibat adanya kenaikan muka air laut (sea level rise) yang disebabkan oleh pasang surut air laut dan penurunan muka tanah (land subsidence). Untuk mengetahui potensi banjir rob di wilayah Jakarta dilakukan pemodelan fenomena banjir rob dengan memanfaatkan data DEMNAS, DEM LiDAR, serta data pendukung lainnya dengan menggunakan teknologi sistem informasi geografis, yaitu analisis spasial. Pemodelan fenomena banjir rob dibuat bereferensi pada muka air laut rata-rata (mean sea level) dengan menghasilkan informasi mengenai area terdampak tiap tahun prediksi. Luasan area yang terdampak semakin meningkat seiring terjadinya kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah di Jakarta. Pada penelitian ini didapatkan pula informasi mengenai ketelitian dari data DEMNAS yang digunakan terhadap DEM LiDAR yang memang memiliki ketelitian tinggi. Dari hasil validasi akurasi menggunakan perhitungan statistika diketahui bahwa DEMNAS low pass filter dan DEMNAS sebelum filtering berkorelasi lemah terhadap DEM LiDAR. Apabila dibandingkan dengan data DEM LiDAR, hasilnya cukup berbeda terlihat dari visualisasi spasial dan luas terdampak banjir rob sehingga hasil dari DEMNAS dan DEMNAS Low Pass Filter belum dapat diandalkan.