digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Niko Fani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Niko Fani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penggalian dan pengangkutan lapisan tanah penutup merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam produksi batubara. Pada kasus penambangan batubara PT. Thiess Contractors Indonesia jobsite Wahana-Hanoman, salah satu kegiatan pengupasan dan pengangkutan lapisan tanah penutup dilakukan dari loading point B89 menuju dumping point B83. Penggalian dan pemuatan lapisan tanah penutup dilakukan menggunakan excavator Liebherr R9350 dengan target produktivitas 1180 bcm/jam. Excavator bekerja pada suatu loading point yang lebarnya berkisar antara 30-60 meter dengan kedalaman penggalian 4 meter. Material diangkut menuju dumping point menggunakan tiga truk CAT785. Jarak pengangkutan sejauh 1,1 km. Jalan angkut berada pada sisi low wall dengan lebar 18-22 meter. Pada jalan angkut terdapat cross slope dan disetiap tikungan terdapat superelevasi. Kemiringan jalan berkisar antara 0,6-9,5%. Berdasarkan kondisi tersebut, produktivitas yang dapat dicapai excavator Liebherr R9350 sebesar 1156 bcm/jam. Hasil tersebut belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan sehingga diperlukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas alat gali-muat dengan mengevaluasi kondisi loading point, kondisi jalan angkut, serta keserasian jumlah alat angkut yang dikombinasikan dengan alat gali-muat. Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan data lapangan berupa geometri loading point, geometri jalan angkut, serta waktu edar alat gali-muat dan alat angkut. Data-data tersebut diolah untuk mengevaluasi kondisi loading point, kondisi jalan angkut, serta keserasian jumlah alat angkut yang dikombinasikan dengan alat gali-muat. Hasil analisis menunjukan pada evaluasi loading point sebaiknya kedalaman penggalian 3,5 meter dengan lebar loading point minimum 48 meter. Pada evaluasi jalan angkut, lebar jalan minimum 24 meter dan pada tikungan 29 meter, kemiringan jalan maksimum yang ditetapkan adalah 6% untuk jalan menuju dumping point dan 12% untuk jalan selain menuju dumping point, cross slope 2%, dan superelevasi 4%. Pada komponen faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut, target produktivitas dapat dicapai dengan menambahkan 1 unit truk CAT777 dengan nilai faktor keserasian sebesar 0,75 dan produktivitas yang dicapai sebesar 1236 bcm/jam.