digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Addina Nur Amalia
PUBLIC Alice Diniarti

Industri wisata di Indonesia yang didorong oleh kunjungan cruise merupakan sebuah peluang baru dalam mendapatkan devisa negara. Oleh karena itu, saat ini dibutuhkan pelabuhan-pelabuhan persinggahan cruise yang ada di daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, apalagi Indonesia terbilang baru untuk masuk di bidang cruise ini. Tantangannya adalah menggabungkan fungsi terminal cruise pada fasilitas yang sudah ada sebelumnya baik melalui revitalisasi kawasan yang sudah ada sehingga bisa memiliki daya dukung/tampung wisatawan yang datang melalui cruise atau pembangunan di lahan perancangan baru. Kasus terminal cruise yang diambil dalam tesis ini adalah kawasan kota lama Probolinggo yang memiliki heritage port Tanjung Tembaga. Saat ini status dari Pelabuhan Tanjung Tembaga sudah menjadi salah satu port of call kapal cruise di Indonesia. Probolinggo memiliki potensi yang besar dengan adanya kawasan lama Pelabuhan Tanjung Tembaga dan budaya Pendalungan, tetapi juga wisata alam berupa Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Secara branding kawasan ini memiliki positioning yang baik apabila dilihat dari strategi bisnis. Karakter khas inilah yang menjadi kunci yang harus diwujudkan juga dalam perancangan pelabuhan cruise ship di heritage port Tanjung Tembaga melalui pendekatan perancangan yang dilakukan.