digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathiya Rahmi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Kota Pontianak terletak di bantaran Sungai Kapuas dan merupakan 1 dari 23 daerah di Indonesia yang mengalami penurunan tanah (land subsidence) sehingga kota tersebut memiliki potensi terjadinya banjir rob. Potensi Banjir rob di suatu daerah dapat dimodelkan dengan menggunakan berbagai data, seperti data DEMNAS, data DEM LiDAR, data sea level rise dan data land subsidence. Pemodelan banjir rob dapat dilakukan dengan meggunakan analisis spasial terhadap keempat data tersebut. Data sea level rise dan data land subsidence dapat digunakan untuk mengkoreksi masing-masing data DEMNAS dan data DEM LiDAR, sehingga dari hasil akhirnya nanti dapat ditentukan mana saja daerah yang terkena dampak banjir rob dan mana saja daerah yang tidak terkena dampak banjir rob. Pemodelan banjir rob dilakukan untuk tahun 2020, 2035, 2050, dan 2100 di Kota Pontianak. Dari hasil pemodelan banjir rob di tiap tahun tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun luas daerah yang terkena dampak banjir rob mengalami peningkatan. Selain pemodelan banjir rob, pada penelitiaan ini juga dapat dilihat bagaimana kualitas data DEMNAS terhadap data DEM LiDAR. Untuk menentukan kualitas data DEMNAS terhadap data DEM LiDAR dilakukan perhitungan statistika sehingga didapatkan hasil bahwa kualitas data DEMNAS terhadap data DEM LiDAR sangat rendah.