digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufi Labibah Rohmat
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Sebagian besar sistem pertanian di Indonesia merupakan sisten pertanian berskala kecil yang sangat bergantung pada jasa ekosistem untuk menjamin produktivitas produksi dan keberhasilan panen. Salah satu jasa ekosistem yang berkaitan langsung dengan sistem produksi dan keuntungan ekonomi adalah penyerbukan. Jawa Barat adalah salah satu sentra pertanian di Indonesia terutama produk-produk holtikultura lokal maupun eksotik yang bergantung pada keberadaan proses penyerbukan. Diantara produk eksotik yang diproduksi, zukini adalah salah satu sayuran musiman yang mulai aktif dibudidayakan karena memiliki masa budidaya singkat dengan pasar yang semakin berkembang. Tidak seperti produk pertanian lokal, produk pertanian eksotik kemungkinan membutuhkan waktu untuk menghasilkan interaksi dengan penyerbuk lokal. Hal ini menjadi dasar dari penelitian ini yang bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan peran dari penyerbuk liar terhadap produktivitas zukini. Pada penelitian ini, perlakuan penyerbukan dibagi menjadi 3 yaitu terbuka (O), tertutup (C), dan manusia (H). Parameter yang diamati secara langsung adalah keanekaragaman, frekuensi, serta durasi serangga penyerbuk alami bunga zukini. Efek dari keberadaan proses penyerbukan ditentukan berdasarkan (1) kualitas buah yang ditentukan dari pengukuran massa, panjang, keliling tengah, dan kandungan gula (TSS) buah zukini dari tiap perlakuan; (2) efisiensi penyerbukan yang diperoleh dari persentase perbandingan banyaknya buah zukini yang terbentuk dan mencapai standar pasar dari total bunga yang diamati; (3) estimasi nilai ekonomi dari jasa penyerbukan serangga. Hasil penelitian menunjukan tingkat kunjungan dari pukul 06:33–10:33. Rata-rata frekuensi kunjungan serangga sebanyak 6 kali pada tiap bunga betina dan 2,33 kali pada tiap bunga jantan. Durasi rata-rata kunjungan selama 345 detik pada tiap bunga betina dan 62,083 detik pada tiap bunga jantan. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh empat jenis serangga penyerbuk alami bunga zukini, yaitu Apis sp., Tetragonula sp., Syrphidae, dan Sp1. Hasil yang diperoleh menunjukkan penyerbukan memengaruhi kualitas buah yang dihasilkan (p< 0,05), namun tidak memengaruhi kandungan gula (TSS) buah zukini (p> 0,05). Efisiensi penyerbukan serangga yang diperoleh dari tiap perlakuan sebesar 46% untuk perlakuan penyerbukan terbuka (O) dan manusia (H) dan 0% untuk perlakuan penyerbukan tertutup (C), sehingga ketergantungan zukini terhadap penyerbukan sebesar 46% dan termasuk dalam kategori ketergantungan tinggi (40%?X<90%). Estimasi nilai ekonomi dari jasa penyerbukan serangga sebesar Rp72.324,59 sedangkan estimasi nilai ekonomi dari jasa penyerbukan tangan oleh manusia sebesar Rp85.611,78. Oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya penyerbukan terhadap kualitas buah zukini yang dihasilkan dan memberikan pemahaman bahwa penyerbukan serangga memberikan nilai ekonomi yang tinggi.