Lapangan Danau Ranau merupakan salah satu dari 166 lapangan geothermal
bertemperatur sedang (medium enthalpy) yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam
tahapan pengembangannya, lapangan ini telah dilakukan kajian G-G-G (Geologi,
Geokimia dan Geofisika). Sebagai bentuk pengendalian terhadap risiko
pengembangan, sebelum dilakukan tahapan berikutnya, perlu dilakukan tahapan
studi pre-feasibility. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan seberapa prospek
lapangan geotermal Danau Ranau dengan karakteristik entalpi medium untuk
dikembangkan baik dari sisi pemanfaatan langsung maupun tidak langsung dengan
melihat keberterimaan dari kajian teknis, finasial, lingkungan dan risiko. Hasil dari
kajian dapat menjadi tools bagi PT PLN sebagai pengembang untuk memutuskan
apakah akan lanjut atau tidak melakukan tahapan pengembangan berikutnya yaitu
pemboran sumur eksplorasi. Melalui pendekatan holistic dan beberapa kajian,
peneliti mengambil key points lesson learned dari studi literatur yang kemudian
dijadikan dasar perancangan pola pengusahaan. Hasil penelitian menunjukan
lapangan geothermal Danau Ranau layak dikembangkan dengan beberapa kondisi
penyesuaian. Hasil model pengusahaan lapangan penelitian Danau Ranau dengan
cascade model mempunyai peluang pengusahaan yang optimum baik dari sisi
operasional maupun finansial. Pola pengusahaan bertingkat dirancang dengan
berbagai level. Level 1 digunakan untuk kelistrikan menggunakan teknologi
konversi sistem biner (ORC) dan level berikutnya digunakan untuk pemanfaatan
langsung dengan dasar Lindal Diagram yang juga memperhatikan pendekatan
pemberdayaan masyarakat sekitar. Dari sisi ekonomi, sistem kaskade akan
menghasilkan nilai profitabilitas yang optimum, baik untuk nilai NPV dan equity
IRR.