digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shannen Limenta
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Shannen Limenta
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Shannen Limenta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Shannen Limenta
PUBLIC Irwan Sofiyan

PT KAHATEX adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Salah satu produk tekstil yang paling tinggi permintaannya pada tahun 2019 adalah kaos kaki. Untuk mempertahankan reputasi serta kepercayaan client terhadap produk, maka perusahaan fokus dalam menjaga kualitas produk. Akan tetapi, produk yang dihasilkan di area produksi KK7L PT KAHATEX, yaitu kaos kaki bayi, memiliki persentase defect yang besar. Berdasarkan data produksi periode Januari hingga Oktober 2019, persentase defect kaos kaki baby Plain adalah sebesar 13,54% sedangkan kaos kaki baby Terry memiliki persentase defect sebesar 12,47%. Persentase defect kedua produk kaos kaki bayi yang tinggi dapat menurunkan kepercayaan client terhadap perusahaan. Penelitian ini mengusulkan perancangan perbaikan kualitas produk kaos kaki bayi dengan metodologi Six Sigma pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) di PT KAHATEX. Pada tahap define, dilakukan penentuan objek penelitian, yaitu kaos kaki baby Plain dan baby Terry yang diproduksi di area produksi KK7L. Pada tahap measure, dilakukan pengukuran stabilitas dan kapabilitas proses produksi dengan nilai sigma sebesar 2,34178 untuk kaos kaki baby Plain dan nilai sigma sebesar 2,53614 untuk kaos kaki baby Terry. Pada tahap analyze, dilakukan penentuan 4 jenis cacat yang akan diteliti dengan menggunakan pareto chart dan pertimbangan lainnya. Pada tahap analyze juga dilakukan penentuan faktor dan sub faktor penyebab jenis cacat dengan menggunakan metode Delphi dan divisualisasikan ke dalam bentuk Cause and Effect Diagram. Faktor dan sub faktor tersebut akan ditentukan prioritas dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yaitu memilih faktor dan sub faktor untuk tiap jenis cacat dengan nilai RPN tertinggi atau nilai RPN lebih dari 130. Pada tahap improve, dilakukan perancangan solusi dengan menggunakan 5W+1H dan diusulkan 7 alternatif solusi yang diterima oleh pihak perusahaan. Pada tahap control, disusun jadwal implementasi dan SOP (Standard Operational Procedure) untuk memastikan implementasi alternatif solusi dilakukan dengan tepat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kaos kaki baby Plain dan baby Terry mengalami 8 jenis cacat, namun yang paling berkontribusi terhadap rendahnya kualitas kaos kaki baby Plain dan baby Terry adalah cacat bolong, kotoran, menceng, dan lepas jalur. Terdapat 7 faktor kritis yang menyebabkan cacat produk kaos kaki baby Plain dan baby Terry di PT KAHATEX. Dari total 31 sub faktor yang telah diidentifikasikan dengan menggunakan metode Delphi, ditentukan 5 sub faktor penyebab cacat yang akan diselesaikan permasalahannya berdasarkan nilai RPN. Berdasarkan sub faktor yang telah dipilih, terdapat 7 dari 8 alternatif solusi yang disetujui oleh perusahaan. Dalam mengimplementasikan alternatif solusi, perusahaan perlu melakukan pembaharuan dokumen, penyesuaian beban kerja, evaluasi hasil implementasi solusi, dan sosialisasi dan training operator.