digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nandang Septian
PUBLIC Alice Diniarti

Ruang kelas memegang peranan penting dalam proses dan hasil belajar mengajar karena setiap elemen interior ruangnya berpengaruh pada performa pengguna. Ruang kelas di ITB merupakan salah satu contoh kasus pemeliharaan kelas yang kurang baik karena kebutuhan yang berorientasi kepada pengguna (mahasiswa maupun dosen) cenderung belum dipenuhi. Fenomena ini terjadi karena ITB tidak melakukan pembaruan yang berkala pada kelasnya. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana respon pengguna terhadap kondisi kelas di ITB saat ini. Hasil dari penelitian adalah dirumuskannya standar interior ruang kelas baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendekatan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui kegiatan etnografi dengan cara seat-in ke kelas (yang dipilih menjadi sampel) untuk mengamati kondisi existing ruang kelas dan pengaruhnya terhadap perilaku pengguna. Sementara, metode kuantitatif dilakukan dengan menyebar kuesioner untuk mengetahui tanggapan pengguna terkait kondisi existing ruang kelas di ITB saat ini. Data hasil observasi dikomparasikan dengan data standar umum dan hasil kuesioner sehingga menghasilkan kesimpulan berupa standar akhir. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat elemen interior ruang kelas yang kondisinya sudah buruk dan masih baik. Elemen interior yang kondisinya buruk adalah perletakkan kursi tanpa jarak ke samping sehingga saling menempel satu sama lain. Hal tersebut menyulitkan pengguna bergerak dan menyebabkan kelas sesak. Perletakkan kursi yang terlalu memaksa juga memicu masalah lain terkait suhu, bising, bau, sampai privasi dan konsentrasi. Setelah dilakukan standarisasi perletakkan kursi dengan memberikan jarak yaitu 60 cm (jarak minimum bergerak manusia), diharapkan masalah-masalah lain terkait perletakkan kursi dapat teratasi. Selain itu, dari penelitian ini didapatkan pula bahwa kualitas keterjangkauan melihat dan mendengar dalam kelas mayoritas sangat baik. Kondisi tingkat bising dan pencahayaan dalam kelas sebetulnya masih belum sesuai dengan standar, namun hal tersebut tidak menyebabkan masalah bagi pengguna dan tetap mendukung proses belajar mengajar.