digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gary Prayogo
PUBLIC Alice Diniarti

Cadangan minyak dan gas di darat semakin langka. Eksplorasi sumber daya alam ini mulai banyak dilakukan di laut lepas. Struktur anjungan lepas pantai yang digunakan dalam kegiatan ini harus dapat bertahan pada kondisi apapun yang terjadi di laut. Mendesain struktur anjungan lepas pantai menjadi tantangan bagi para engineer karena kondisi lingkungan laut yang lebih ekstrim dibandingkan kondisi di darat. Berbagai analisis dilakukan untuk memastikan sebuah struktur dapat bertahan dalam segala kondisi lingkungan selama masa layannya. Beberapa analisis yang dilakukan adalah analisis in-place, seismic, dan fatigue. Struktur anjungan lepas pantai didesain berdasarkan suatu standar. Standar yang umum digunakan adalah API RP-2A WSD. Sebuah struktur anjungan lepas pantai didesain untuk beroperasi di Laut Natuna. Struktur tersebut di desain dengan masa layan desain 20 tahun. Struktur yang didesain dinilai dapat bertahan pada kondisi operasi dan badai sesuai hasil analisis in-place, dengan pengecekan tegangan member, serviceability berupa defleksi, dan kekuatan sambungan (joint can). Struktur yang didesain juga dinilai dapat bertahan pada kondisi gempa strength level (SLE), dengan pengecekan yang dilakukan seperti pada analisis in-place. Struktur dapat bertahan selama 29.1 tahun (dengan safety factor 2.00) dengan fatigue damage sebesar 0.68732 pada analisis fatigue. Struktur didesain tidak hanya kuat terhadap segala kondisi, namun juga harus ekonomis. Prinsip desain WSD, yang digunakan untuk mendesain struktur anjungan lepas pantai, dinilai menghasilkan nilai safety index yang tidak konstan. Hal ini diakibatkan oleh keacakan beban lingkungan yang terjadi. API RP-2A LRFD diterbitkan dengan harapan struktur yang dihasilkan memiliki nilai safety index yang konstan. Prinsip desain LRFD menggunakan faktor beban yang berbeda pada setiap jenis beban. Dengan begitu, keacakan setiap beban yang bekerja dapat dibedakan. Faktor beban lingkungan ekstrim yang digunakan pada API RP-2A LRFD sebesar 1.35 diambil berdasarkan kondisi laut Gulf of Mexico. Kondisi laut di setiap wilayah pasti memiliki perbedaan keacakan. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan analisis kehandalan pada struktur yang berbeda, yang didesain optimum pada kondisi lingkungan ekstrim dengan prinsip WSD dan LRFD. Hasil dari analisis kehandalan adalah safety index atau indeks kehandalan. Indeks kehandalan yang didapatkan dari struktur optimum WSD adalah 3.6068 dan dari struktur optimum LRFD adalah 3.7478. Struktur optimum LRFD memiliki nilai indeks kehandalan yang lebih besar. Struktur optimum LRFD memiliki nilai indeks kehandalan yang lebih besar. Nilai indeks kehandalan pada struktur optimum WSD belum memenuhi target kelas resiko tinggi dari Bai dan Jin (2016), yaitu 3.72. Sedangkan nilai indeks kehandalan struktur optimum LRFD sudah memenuhi target tersebut.