Cekungan Tarakan adalah salah satu daerah penghasil hidrokarbon di Provinsi
Kalimantan Utara. Tapi, jika dibandingkan dengan Cekungan Kutai yang letaknya
bersebelahan, migas yang dihasilkan sangat sedikit jika dibandingkan, maka penulis
melakukan penelitian terhadap reservoir di Cekungan Tarakan. Formasi-formasi
yang terbukti sebagai penghasil hidrokarbon antara lain Formasi Tabul, Meliat,
Santul, dan Tarakan. Litologi Formasi Tabul dominan batuan pasir serpihan, dan
cakupan dari daerahnya sampai ke laut lepas (off-shore). Dilakukan analisis
reservoir dan lingkungan pengendapan pada Formasi Tabul dengan parameter
porositas dan kandungan serpih sebagai penentu kualitas reservoir. Dari data sumur
yang terbagi menjadi 12 lapangan, dilakukan normalisasi data untuk menyamakan
acuan sumur-sumur. Untuk menentukan zona reservoir, digunakan INPEFA yang
menggunakan prinsip autoregresi linear. Diperoleh tiga zona reservoir yang telah
dibandingkan dengan litologi sumur. Analisis dilakukan dengan menggunakan
Diagram Thomas-Stieber yang dapat membandingkan parameter porositas dengan
kandungan serpih pada batupasir serpihan. Sisi kiri diagram yang dibagi menjadi
tiga partisi berkaitan dengan batupasir serpihan, kualitas porositas semakin dangkal
tiap sumur mengalami peningkatan. Perbandingan parameter akustik dengan
porositas digunakan untuk analisis batupasir dengan porositas yang tinggi, hasilnya
adalah kondisi batupasir Lapangan Bangkudulis lebih baik daripada kondisi
batupasir Lapangan Sembakung yang lebih tersementasi. Sementara sisi kanan
diagram yang dibagi menjadi lima partisi berkaitan dengan batuserpih pasiran,
kandungan serpih pada Lapangan Sembakung lebih banyak dibanding kandungan
serpih pada Lapangan Bangkudulis dan Sesayap. Lingkungan pengendapan dari
masing-masing Lapangan Sembakung diperkirakan pada zona sublitoral, dan
Lapangan Bangkudulis pada zona litoral.