digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Riezar Satria Sheba
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhamad Riezar Satria Sheba
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhamad Riezar Satria Sheba
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhamad Riezar Satria Sheba
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Muhamad Riezar Satria Sheba
Terbatas  Alice Diniarti
» SBM

BAB 4 Muhamad Riezar Satria Sheba
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhamad Riezar Satria Sheba
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

PUSTAKA Muhamad Riezar Satria Sheba
PUBLIC Alice Diniarti

Semakin hari kebutuhan energi listrik menjadi kebutuhan primer bagi umat manusia. Penggunaan energi listrik mengalami kenaikan dalam berbagai sektor setiap tahunnya. Keterbatasan sumber energi fosil membuat manusia harus mencari peluang sumber energi lain yang terjamin ketersediaannya. Salah satu sumber energi tersebut yaitu energi surya. Dengan letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sistem untuk memanen energi surya, yaitu dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada tugas akhir ini, akan dirancang sistem PLTS terintegrasi dengan jaringan listrik yang merupakan bagian dari proyek instalasi sistem smart microgrid di Gedung Center for Advanced Sciences (CAS) ITB. Perancangan sistem PLTS terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sistem PLTS 40 kWp tanpa baterai dan sistem PLTS 10 kWp dengan baterai. Perancangan kedua sistem PLTS tersebut berfungsi sebagai peak load shaving yang dinilai dengan parameter Performance Ratio (PR), Renewable Fraction (RF), dan Cost of Energy (COE) menggunakan perangkat lunak PVsyst dan Homer Pro. Dari hasil simulasi, sistem PLTS 40 kWp dengan rancangan terbaik didapatkan nilai PR sebesar 0,833, RF sebesar 18,73% dan COE sebesar Rp 1.251,85/kWh yang mana nilai PR dan COE telah memenuhi target bisnis. Sementara PLTS 10 kWp didapatkan nilai PR sebesar 0,77, RF sebesar 44,38% hingga 52,19% pada rentang Depth of Discharge (DoD) 20% - 80%, dan COE sebesar Rp 2.103/kWh hingga Rp 6.315/kWh pada rentang DoD 20% - 80% yang mana nilai RF telah memenuhi target bisnis.