digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi Ambient Noise Tomography (ANT) pada area vulkanik relatif masih jarang dilakukan dan hasil eksplorasi seismik konvensional (seismik refleksi) belum cukup baik (poor) untuk mencitrakan struktur bawah permukaan. Aplikasi korelasi silang dari ambient noise sudah banyak diaplikasikan untuk memahami struktur bawah permukaan. Aplikasi ini menggunakan prinsip seismic interferometry untuk mendapatkan sinyal baru dari latarbelakang bising seismik yang beririsan. Pada tesis ini, metode korelasi silang dari ambient seismic noise digunakan untuk menggambarkan struktur di Cekungan Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi ini diyakini berhubungan dengan lapisan vulkanik yang relatif tebal. Jaringan seismik sementara yang digunakan adalah 68 stasiun seismometer broadband selama 60 hari pengamatan. Lebih dari 1000 pasangan korelasi silang komponen vertikal yang dapat digunakan untuk mengestimasi Green’s Function dari gelombang Rayleigh. Multiple Filter Technique (MFT) digunakan sebagai analisis Time-Frequency dan diperoleh 1.291 kurva dispersi. Setiap kurva dispersi diekstrak untuk mendapatkan travel time untuk periode yang berbeda. Inversi tomografi model kecepatan grup dilakukan untuk mendapatkan gambaran peta variasi kecepatan grup gelombang Rayleigh di daerah studi pada periode 1s-6s. Anomali kecepatan grup rendah gelombang Rayleigh cenderung berarah baratlaut-tenggara. Algoritma Neighbourhood (NA) digunakan untuk melakukan inversi kurva dispersi pada 121 titik grid yang dibuat untuk mendapatkan profil vertikal 1D gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman. Seluruh profil vertikal 1D Vs kemudian diinterpolasi untuk mendapatkan peta variasi Vs pada area studi. Peta variasi nilai Vs menunjukkan bahwa pola anomali rendah nilai Vs cenderung berarah baratlaut-tenggara yang berasosiasi dengan dua sub-cekungan sedimen, Sub-cekungan Majenang dan Sub-cekungan Citandui. Kehadiran anomali rendah nilai Vs diperkirakan sebagai respon dari batuan sedimen berumur Miosen Tengah – Pliosen. Sedangkan, anomali tinggi nilai Vs diperkirakan sebagai respon dari produk vulkanik berumur Oligosen – Miosen Awal dan sedimen berumur Eosen.Pola anomali tinggi dan rendah Vs relatif sesuai dengan sebaran batuan hasil studi geologi permukaan dan pola anomali tinggi-rendah studi metode gayaberat. Hasil penampang vertikal Vs menunjukkan batas ketidakselarasan antara batuan produk vulkanik dengan lapisan sedimen diatasnya pada kedalaman ~6 km. Hasil yang disajikan diharapkan menjadi tambahan pengetahuan dalam menjawab tantangan eksplorasi pada area tutupan vulkanik yang berasosiasi dengan potensi hidrokarbon.