Studi Ambient Noise Tomography (ANT) pada area vulkanik relatif masih jarang
dilakukan dan hasil eksplorasi seismik konvensional (seismik refleksi) belum
cukup baik (poor) untuk mencitrakan struktur bawah permukaan. Aplikasi
korelasi silang dari ambient noise sudah banyak diaplikasikan untuk memahami
struktur bawah permukaan. Aplikasi ini menggunakan prinsip seismic
interferometry untuk mendapatkan sinyal baru dari latarbelakang bising seismik
yang beririsan. Pada tesis ini, metode korelasi silang dari ambient seismic noise
digunakan untuk menggambarkan struktur di Cekungan Banyumas, Jawa Tengah,
Indonesia. Lokasi ini diyakini berhubungan dengan lapisan vulkanik yang relatif
tebal. Jaringan seismik sementara yang digunakan adalah 68 stasiun seismometer
broadband selama 60 hari pengamatan. Lebih dari 1000 pasangan korelasi silang
komponen vertikal yang dapat digunakan untuk mengestimasi Green’s Function
dari gelombang Rayleigh. Multiple Filter Technique (MFT) digunakan sebagai
analisis Time-Frequency dan diperoleh 1.291 kurva dispersi. Setiap kurva dispersi
diekstrak untuk mendapatkan travel time untuk periode yang berbeda. Inversi
tomografi model kecepatan grup dilakukan untuk mendapatkan gambaran peta
variasi kecepatan grup gelombang Rayleigh di daerah studi pada periode 1s-6s.
Anomali kecepatan grup rendah gelombang Rayleigh cenderung berarah
baratlaut-tenggara.
Algoritma Neighbourhood (NA) digunakan untuk melakukan inversi kurva
dispersi pada 121 titik grid yang dibuat untuk mendapatkan profil vertikal 1D
gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman. Seluruh profil vertikal 1D Vs
kemudian diinterpolasi untuk mendapatkan peta variasi Vs pada area studi. Peta
variasi nilai Vs menunjukkan bahwa pola anomali rendah nilai Vs cenderung
berarah baratlaut-tenggara yang berasosiasi dengan dua sub-cekungan sedimen,
Sub-cekungan Majenang dan Sub-cekungan Citandui. Kehadiran anomali rendah
nilai Vs diperkirakan sebagai respon dari batuan sedimen berumur Miosen Tengah
– Pliosen. Sedangkan, anomali tinggi nilai Vs diperkirakan sebagai respon dari
produk vulkanik berumur Oligosen – Miosen Awal dan sedimen berumur Eosen.Pola anomali tinggi dan rendah Vs relatif sesuai dengan sebaran batuan hasil studi
geologi permukaan dan pola anomali tinggi-rendah studi metode gayaberat. Hasil
penampang vertikal Vs menunjukkan batas ketidakselarasan antara batuan produk
vulkanik dengan lapisan sedimen diatasnya pada kedalaman ~6 km. Hasil yang
disajikan diharapkan menjadi tambahan pengetahuan dalam menjawab tantangan
eksplorasi pada area tutupan vulkanik yang berasosiasi dengan potensi
hidrokarbon.