ABSTRAK Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Hilma
PUBLIC Yoninur Almira DAFTAR Hilma
PUBLIC Yoninur Almira 2020 TS PP HILMA_LAMPIRAN.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
Wilayah pantai barat Sumatera berada pada pertemuan Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia. Zona ini dinamakan Megathrust Mentawai. Ancaman gempa
dan tsunami Kota Padang diklasifikasikan tinggi dengan perkiraan ketinggian
tsunami 9 meter dan perkiraan waktu tiba selama 35 menit. Infrastruktur mitigasi
gempa dan tsunami telah dibangun untuk mengurangi potensi risiko bencana yang
akan dihadapi. Penelitian ini akan melihat sejauh mana permasalahan yang ada pada
keberadaan infrastruktur tersebut dan bagaimana penata kelolaan penyelenggaraan
bencana yang ada di Kota Padang khususnya dikaitkan dengan infrastruktur
mitigasi gempa dan tsunami.
Perumusan aspek aspek penata kelolaan yang ditinjau adalah terkait peran peneliti
dan pengetahuan lokal, perencanaan, kelembagaan, partisipasi masyarakat
komunitas dan organisasi serta pemantaun dan evaluasi. Metoda yang dilakukan
adalah dengan observasi di lapangan terhadap infrastruktur yang ada dan
wawancara terhadap lembaga atau stakeholder terkait serta pengamatan data-data
sekunder.
Penelitian ini telah mengidentifikasi beberapa permasalah dari lima jenis
infrasruktur yang diobservasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa masih
terdapat permasalahan di infrastruktur mitigasi bencana gempa dan tsunami Kota
Padang terutama permasalahan perawatan dan pemeliharaan dan tidak berfungsinya
fasilitas secara maksimal akibat kondisinya yang terbengkalai. Dari hasil penelitian
tentang penata kelolaan bencana gempa dan tsunami terlihat bahwa secara normatif
tata kelola bencana Kota Padang sudah baik dengan adanya pembuatan instrumeninstrumen pengurangan risiko bencana yang dipenuhi, adanya upaya pelibatan antar
stakeholder, serta upaya-upaya formalitas berupa event-event kebencanaan yang
dilakukan sudah dilakukan tapi kenyataan di lapangan belum efektif.