digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jembatan adalah infrastruktur yang mengalami beban yang bersifat dinamis dan berulang. Efek dari sifat beban ini pada elemen jembatan khususnya elemen baja pada jembatan rangka baja adalah terjadinya siklus tegangan kemudian relaksasi secara berulang seiring kendaraan melintas selama masa layan jembatan, yang dapat berakibat pada kegagalan fatik. Jembatan rangka baja yang direncanakan berdasarkan standar pembebanan jembatan AASHTO LRFD Bridge Design Spesification 2012 dimana kondisi fatik ini dapat dievaluasi terhadap tahanan fatik nominal selama masa layan. Tujuan dari penulisan ini adalah mengevaluasi umur fatik struktur jembatan rangka baja standar Bina Marga kelas A dan B terhadap akumulasi kendaraan proyeksi hasil pengukuran beban kendaraan bergerak (WIM) yang dilaksanakan di 2 (dua) lokasi, yaitu Jembatan Pawiro Baru B dan Jembatan Pawiro Baru A, di ruas Jalan Nasional Batang-Kendal, Pantura Jawa Tengah Tahun 2017 serta Jalan Tol Jakarta – Tangerang Tahun 2016. Evaluasi ini dilakukan dengan analisis struktur terhadap beban kendaraan bergerak WIM dengan luaran rentang tegangan dan siklus kejadiannya, dan kemudian dibandingkan dengan kurva siklus rentang tegangan/stress range cycles-number curve (S-N curve) tahanan fatik nominalnya. Metode evaluasi fatik dengan metode S-N curve ini mengacu pada standar SNI dan AASHTO. Hasil evaluasi umur fatik menggunakan beban WIM di kedua lokasi menunjukkan bahwa dalam masa layan 75 tahun, jembatan rangka baja standar Bina Marga kelas A dan B ini masih memiliki beban fatik nominal pada S-N curve yang belum melampaui tahanan fatik nominalnya, sehingga kerusakan akibat fatik tidak terjadi selama umur layan.