COVER Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3A Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3B Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3C Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3D Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3E Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3F Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3G Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3H Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3I Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Muhammad Rivaldi Prabowo
PUBLIC Alice Diniarti
Secara administratif, daerah penelitian terletak di Lhok Keutapang dan sekitarnya,
Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Secara geografis daerah
penelitian ini berada pada 577000 mU?569000 mU dan 815000 mT–823000 mT
(UTM WGS 1984 Zona 46 N) dengan luas daerah penelitian 64 km2. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tatanan geologi daerah secara lebih detail dan lokal.
Daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan geomorfologi yaitu Satuan
Perbukitan Lipatan, Satuan Vulkanik Bukit Jareng-Tangse, Satuan Perbukitan
Malihan, Satuan Perbukitan Vulkanik Bukit Asan, dan Satuan Dataran Aluvial.
Daerah penelitian umumnya memiliki pola aliran sungai trellis dan paralel dengan
tahapan geomorfik dewasa.
Satuan batuan tertua di daerah penelitian adalah Satuan Batusabak dan Satuan
Basalt. Batuan asal Satuan Batusabak terbentuk pada suatu intervening marginal
basin pada Jura Akhir?Kapur Tengah yang berdekatan dengan Busur Kepulauan
Woyla dan mengalami proses metamorfisme pada Kapur Akhir. Satuan Basalt
terbentuk dari aktivitas vulkanisme Busur Kepulauan Woyla pada Jura Akhir?
Kapur Tengah. Pada Oligosen Awal terbentuk Cekungan Aceh Baratlaut yang
menjadi cekungan sedimentasi pada daerah penelitian. Pada Miosen Awal?Miosen
Tengah terendapkan Satuan Batugamping di lingkungan neritik dalam?neritik
tengah. Pada Miosen Tengah?Awal Miosen Akhir terendapkan Satuan Batulanau-
Batulempung secara selaras di atas Satuan Batugamping pada lingkungan transisi.
Pada Miosen Akhir?Pliosen Awal terjadi pengangkatan Pegunungan Barisan yang
menyebabkan terbentuknya graben lokal. Pada graben tersebut, terendapkan
Satuan Konglomerat-Batupasir di lingkungan kipas aluvial dan Satuan Batupasir di
lingkungan sungai teranyam secara selaras di atas Satuan Batulanau-Batulempung,
serta hubungan stratigrafi antara kedua satuan tersebut adalah menjari. Pada Pliosen
Akhir?Pleistosen terjadi proses deformasi akibat pergerakan Sesar Menganan
Sumatra yang mengapit daerah penelitian. Proses deformasi tersebut
mengakibatkan terbentuknya struktur-struktur lipatan, sesar mendatar, sesar naik,
sesar normal, serta reaktivasi graben lokal. Struktur geologi tersebut mengikuti pola
struktur basic wrench tectonic dan dapat dijelaskan oleh model deformasi simple
shear. Pada Holosen?Resen proses geologi yang terjadi berupa proses erosi,
sedimentasi serta pengendapan dari Endapan Aluvial.