ABSTRAK Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Resti Ramadhanti
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP RESTI RAMADHANTI_LAMPIRAN.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP RESTI RAMADHANTI_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Saat ini Indonesia sedang dalam proses peningkatan diversifikasi bauran energi untuk
meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi negara. Sebagaimana kita semua
tahu, energi dan kota maupun daerah memiliki kaitan yang erat sebagai sumber
tenaga semua aktivitas dan pula sebagai katalis dalam perekonomian dan
pembangunan. Indonesia sedang ingin melanjutkan pembangunan jaringan gas kota
dari pelaksanaan pilot project yang telah dilakukan pada tahun 2009 di Kota
Palembang. Bagi Indonesia, gas bumi merupakan salah satu peluang Indonesia
menuju peningkatan diversifikasi bauran energi karena Indonesia memiliki cadangan
gas bumi yang cukup besar namun masih banyak diekspor dan pemanfaatan domestik
yang masih kurang hingga harus melakukan impor produk energi. Neraca Gas
Indonesia 2018-2027 memandang pengkajian mengenai aspek konsumsi dari gas
bumi sangat diperlukan untuk menggambarkan nilai strategis dari gas bumi bagi
diversifikasi bauran energi ke depan. Pengetahuan aspek konsumsi pula dapat
memperluas wawasan untuk menjelaskan, memprediksi dan melakukan modifikasi
perilaku sosial untuk intervensi non harga yang lebih hemat biaya. Pendekatan
penelitian yang dilakukan yakni analisis kuantitatif dan metode analisis yang
dilakukan adalah analisis konten, analisis deskriptif, perbandingan kelompok
konsumen gas pipa dan non gas pipa, analisis asosiasi bivariat, serta analisis regresi
berganda. Data yang dihasilkan adalah variabel-variabel aspek konsumsi dan
perilaku konsumsi yang digunakan untuk analisis, perilaku konsumen energi gas, dan
variabel-variabel yang mempengaruhi konsumsi energi gas dengan studi kasus
jaringan gas kota di Kota Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumen
non gas pipa menggunakan produk gas lebih lama daripada konsumen gas pipa; biaya
gas pipa lebih murah daripada produk non gas pipa; konsumsi produk non gas pipa
(LPG) dipengaruhi oleh pengetahuan tentang gas pipa, kepuasan terhadap produk,
dan keputusan bila ditawari gas pipa; dan konsumsi gas pipa dipengaruhi oleh jumlah
anggota di rumah, asal informasi mengenai produk dan pandangan non konsumen
terhadap konsumen. Melalui penelitian ini dapat diketahui cara untuk meningkatkan
konsumsi gas pipa sebagai gaya hidup baru masyarakat Indonesia, cara mengurangi
konsumsi LPG, serta rekomendasi untuk pengembangan jaringan gas pipa di Kota
Palembang dan Indonesia