digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Jarwinda
PUBLIC Resti Andriani

Kegiatan pertambangan memiliki dampak positif dan dampak negatif yang cukup besar bagi lingkungan hidup. Air asam tambang (AAT) merupakan air yang berasal dari daerah kegiatan penambangan atau penggalian yang memiliki pH yang rendah (pH<4,50) dengan tingkat keasaman yang tinggi, terbentuk sebagai akibat teroksidasinya mineral sulfida oleh oksigen yang disertai keberadaan air. Faktor utama yang mempengaruhi masuknya air dan oksigen kedalam timbunan adalah adanya aliran air yang masuk kedalam timbunan batuan penutup. Perilaku aliran air dalam zona jenuh akan mengurangi jumlah oksigen masuk kedalam timbunan batuan penutup sehingga jumlah oksigen yang masuk kedalam timbunan sangat kecil atau hampir tidak ada oksigen yang masuk kedalam zona jenuh. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa uji yaitu uji distribusi ukuran sampel, uji statik, uji XRD, uji XRF, dan uji kolom. Uji kolom dilakukan untuk mengetahui nilai moisture content, nilai konsentrasi oksigen dengan menggunakan sensor pada kedalaman 15 cm, 30 cm, 45 cm, dan 60 cm, serta untuk mengetahui sifat fisik air lindian yang keluar dari kolom. Uji geokimia dilakukan untuk mengetahui potensi pembentukan AAT dan potensi penetral asam dari sampel batuan penutup. Analisis yang dilakukan mencakup distribusi ukuran butir yang memiliki pengaruh pada saat dilakukan penyiraman serta analisis dari model fisik dan model numerik yang menggambarkan perilaku aliran air dan oksigen dalam kolom sampel batuan penutup. Semakin besar nilai volumetric water content maka semakin kecil nilai koefisien oksigen dalam kolom. Nilai volumetric water content pada titik jenuh sebesar 0,366 cm3 / cm3, dan nilai oksigen sebesar 0,3%.