ABSTRAK Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira DAFTAR Dian Nur'Afalia
PUBLIC Yoninur Almira 2020 TS PP DIAN NUR'AFALIA_LAMPIRAN.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira
2020 TS PP DIAN NUR'AFALIA_JURNAL.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Strategi tarif parkir merupakan salah satu strategi yang efektif terhadap perubahan
perilaku, sehingga para perencana dapat menjadikan strategi ini untuk mengurangi
pergerakan ke pusat kota. Strategi tarif parkir juga terdapat pada rencana Kota
Bandung. Kota Bandung yang merupakan pusat dari Metropolitan Bandung Raya
menjadikan Kota Bandung dengan pergerakan yang tinggi terutama pergerakan
komuter ke wilayah pusat. Wilayah pusat Kota Bandung dengan tingkat kepadatan
beragam memiliki permasalahan kemacetan yang cukup signifikan. Kepadatan
yang beragam seharusnya mengimplikasikan tarif parkir yang beragam pula. Salah
satu penyebab adanya kemacetan di wilayah Pusat Kota Bandung adalah
dikarenakan adanya pergerakan dengan menggunakan kendaraan pribadi oleh
komuter dan penggunaan parkir on-street. Data menyebutkan bahwa 70% kawasan
pusat kota dilayani oleh parkir off-street. Salah satu penyebab penggunaan parkir
on-street dan penggunaan kendaraan pribadi di wilayah pusat kota adalah
dikarenakan tarif parkir saat ini yang tergolong murah berdasarkan pendapat 88,5%
responden. Selain itu, faktor kehandalan angkutan umum juga mempengaruhi
pilihan moda komuter. Berdasarkan analisis logit terdapat hubungan pada kawasan
kompak macet, tidak kompak macet dan tidak kompak tidak macet terhadap
perubahan parkir dan perilaku komuter. Dimana, untuk mendukung penelitian ini
disusun 4 model berdasarkan 4 respon dengan presentase tertinggi. Model dengan
nilai Neglekerke R square tertinggi adalah P/1-P = 3,519 + 1,905 (X1.3) + 1,976 (X1.4)
+ 1,585 (X1.5) – 0,001 (X.2). Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan antara
perubahan tarif parkir, lahan terbangun dan perubahan perilaku komuter, penting
untuk dilihat respon elastisitas komuter pada masing-masing klasifikasi kawasan.
Dimana, rentang tarif dengan nilai elastisitas tertinggi untuk masing-masing
kawasan adalah Rp2500 - Rp8500. Tarif dengan elastisitas paling tinggi dan paling
banyak pada klasifikasi kawasan adalah Rp5500. Nilai elastisitas pun beragam
antara -1,43 sd -8,78 untuk respon tetap menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara 2,17 sd 5,04 respon berpindah ke kendaraan umum. 1,72 sd 3,51 respon
pindah ke area parkir lainnya. Dari hasil analisis, tarif parkir paling optimal pada
masing-masing klasifikasi kawasan lahan terbangun tidak begitu signifikan
perbedaannya. Perubahan perilaku dikarenakan adanya strategi tarif parkir juga
harus diimbangi dengan peningkatan kehandalan angkutan umum dan kebijakan
terkait transportasi online