digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PLTGU (pembangkit lsitrik tenaga gas dan uap) memanfaatkan panas gas buang PLTG (pembangkit listrik tenaga gas) melalui HRSG (heat recovery steam generator) untuk menghasilkan uap pada PLTU (pembangkit listrik tenaga uap). Telaah ini ditujukan untuk menelusuri pengaruh jumlah tingkat tekanan uap, besar tekanan uap, dan temperatur pinch point terhadap penyerapan panas dan daya turbin uap. Telaah mengenai HRSG dilakukan dengan menerapkan analisis hukum pertama termodinamika menggunakan perangkat lunak Cycle Tempo Release 5.0 dan data keluaran hasil perhitungan kemudian diolah lebih lanjut menggunakan spreadsheet Microsoft Excel. Simulasi dilakukan pada rentang tekanan uap 7–70 bar dan temperatur pinch point 5–20°C. Hasil telaah pada HRSG satu tingkat tekanan menunjukkan bahwa penyerapan panas terbesar, yaitu 241,5 MW diperoleh pada kombinasi tekanan uap dan temperatur pinch point, seperti tekanan uap 7 bar dan temperatur pinch point 20°C. Daya turbin uap terbesar, yaitu 71,24 MW terjadi pada tekanan 54,3 bar dan temperatur pinch point 5°C. Hasil telaah pada HRSG dua tingkat tekanan dengan tekanan rendah konstan 3,6 bar dan temperatur pinch point 5°C menunjukkan adanya kondisi terbaik penyerapan panas 229,84 MW dan daya turbin uap 76,55 MW pada tekanan tinggi 70 bar dan temperatur pinch point 5°C. Hasil telaah HRSG satu tingkat tekanan menunjukkan adanya tekanan optimum yang menghasilkan daya turbin uap terbesar dengan temperatur pinch point terkecil. Penyerapan panas terbesar diperoleh pada kombinasi tekanan uap tekanan uap dan temperatur pinch point tertentu. Hasil telaah HRSG dua tingkat tekanan dengan tekanan rendah konstan 3,6 bar dan temperatur pinch point 5°C memperoleh nilai terbaik penyerapan panas dan daya turbin uap pada kondisi uap tekanan tinggi terbesar dan temperatur pinch point terkecil.