Penyalahgunaan obat mengacu pada penggunaan zat psikoaktif termasuk alkohol
dan obat terlarang lainnya. Tramadol adalah salah satu obat yang paling banyak
disalahgunakan, sering dioplos dengan minuman beralkohol untuk meningkatkan
efek euphoria. Dalam kasus penyelidikan efek toksik tramadol, perlu dikonfirmasi
terlebih dahulu kandungannya pada sampel biologis. Penelitian ini bertujuan untuk
memodelkan metode deteksi pada subjek yang terpapar oplosan tramadol dan
etanol dengan deteksi kualitatif pada sampel rambut mencit. Efek farmakologi
oplosan tramadol-etanol dikonfirmasi dengan mengamati aktivitas analgetik
menggunakan metode tail-flick. Mencit diinduksi sebanyak 4 kali dalam 22 hari
percobaan. Mencit dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, masing-masing
diberi tramadol 3,63 mg/kg; tramadol 1,81 mg/kg; oplosan tramadol 3,63 mg/kg
dan etanol 0,7 ml/kg; serta oplosan tramadol 1,81 mg/kg dan etanol 0,7 etanol. Hasil
menunjukkan adanya penekanan rasa sakit pada semua kelompok perlakuan yang
berbeda secara bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol (hanya diberi
larutan Natrium-CMC). Analisis kualitatif sampel rambut dengan Fouriertransform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan gugus aromatik pada
puncak 1650 yang menunjukkan adanya tramadol pada kelompok yang diberi
tramadol dan etanol. Secara keluruhan, hasil menunjukkan bahwa sampel rambut
dapat digunakan untuk mendeteksi tramadol untuk konfirmasinya dalam kasus
toksisitas tramadol.