digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tubagus Akmal
PUBLIC yana mulyana

Diabetes mellitus merupakan salah satu gangguan metabolisme yang termasuk kedalam sepuluh besar penyakit penyebab kematian. Pengobatan diabetes biasanya menggunakan obat konvensional seperti gliklazid yang merupakan pilihan pertama pada pasien DMT2 yang intoleran terhadap metformin. Selain obat konvensional, obat herbal sudah mulai banyak diminati dan menjadi salah satu fokus penelitian untuk mendapatkan anternatif pengobatan DMT2. Salah satu herbal yang telah banyak digunakan dan diteliti adalah buah pare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak air buah pare terhadap profil farmakokinetik dan farmakodinamik gliklazid bila digunakan secara bersamaan. Penelitian dilakukan terhadap tiga kelompok model tikus diabetes induksi aloksan. Kelompok 1 diberikan gliklazid dosis tunggal (33 mg/Kg BB, n=3), kelompok 2 diberikan ekstrak air buah pare (341 mg/Kg BB, n=4) dan kelompok 3 diberikan kombinasi gliklazid dan ekstrak air buah pare (n=4). Profil farmakokinetik gliklazid berubah ketika diberikan bersama ekstrak buah pare, dimana terjadi interaksi pada fasa absorbsi. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukosameter. Penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian gliklazid, ekstrak air buah pare dan kombinasi gliklazid dan ekstrak air buah pare secara berturut-turut pada jam ke-6 setelah pemberian adalah 74,73%; 82,977% dan 86,457%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi secara farmakokinetik dan farmakodinamik antara gliklazid dan ektrak air buah pare.