digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizky Dwi Larasati
PUBLIC yana mulyana

Siput Achatina fulica merupakan salah satu siput yang dipelajari secara luas karena nilainya yang ekonomis, mudah dicari, dan sudah dieksplorasi dalam bidang kesehatan. Komponen utama lendir siput terdiri dari alantoin, asam glikolat, kolagen, dan elastin. Kolagen dan elastin merupakan protein terpenting dalam proses pencegahan penuaan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengkarakterisasi protein yang terdapat pada lendir siput Achatina fulica sebagai kandidat protein untuk memperlambat proses penuaan kulit. Lendir siput diambil secara langsung dengan pemberian stimulasi penekanan pada tubuh siput. Protein dalam lendir siput dikarakterisasi dengan SDS PAGE dan pewarnaan lendir (Sirius Red/Fast Green dan Verhoeff-Van Gieson). Protein dalam lendir siput dikuantifikasi dengan metode Lowry. Pengujian lendir siput dilakukan secara in vitro dengan kemampuan inhibisi enzim kolagenase dan elastase. Sedangkan untuk uji kemampuan penuaan kulit secara in vivo, digunakan hewan coba tikus Wistar jantan yang disinari dengan lampu UV B untuk menginduksi terjadinya kerusakan pada kulit. Berdasarkan hasil SDS PAGE diketahui 7 jenis protein berukuran 184,95; 74,69; 65,54; 51,08; 38,12, 17,31 dan 15,86 kDa pada lendir siput. Konsentrasi protein total pada lendir siput yaitu 127,94 µg/mL. Hasil pewarnaan lendir siput menggunakan Sirius Red/Fast Green menunjukkan lendir siput mengandung kolagen, sedangkan pada pewarnaan Verhoeff-Van Gieson menunjukkan kandungan elastin pada lendir tersebut. Pada uji kemampuan inhibisi enzim kolagenase diketahui bahwa lendir siput mempunyai daya hambat enzim kolagenase sebesar 78,63%, sedangkan pada elastase sebesar 70,34%. Hasil uji elastisatas kulit, skor kerutan, dan pengamatan mikroskopik menunjukkan lendir siput mampu mengembalikan tekstur kulit yang rusak akibat radiasi sinar UV B.