Lintas perakitan Tailboom Helikopter MK-II saat ini menggunakan konsep fixed layout dengan 1
stasiun kerja dan dikerjakan secara serial. Setiap tahap terdapat 3 tipe operasi berbeda yang
harus dikerjakan, yaitu mechanical installation, sealant, dan inspection. Khusus untuk tipe
operasi mechanical installation, tersedia operator dengan 2 tingkat keahlian, yaitu mechanical
installer skilled(MIS) dan mechanical installer unskilled(MIU) dengan kemampuan pengerjaan
tiap operasi yang berbeda.
Pada tahun 2019 PT.X memiliki target produksi sebanyak 22 unit tailboom (18 unit target tahun
2019 + 4 unit kekurangan tahun 2018). Berdasarkan perhitungan, nilai takt time dari pemenuhan
per unit tailboom adalah 91jam, sedangkan aktualnya lama pengerjaan untuk 3 komponen besar,
pylon,cone, junction memerlukan waktu masing-masing 133,153,123jam dengan formasi default
10 operator (4 MIS, 2 MIU, 2 Sealant operator, 2 Inspector). Suatu model lintas perakitan perlu
dirancang agar mampu mengatur penugasan operator yang sekaligus dapat menyeimbangkan
beban kerja untuk memenuhi cycle time yang ditargetkan. Model yang diusulkan merupakan
model analitik Mixed Integer Linear Programming (MILP). Model ini memiliki fungsi tujuan
minimasi cycle time, dengan input berupa data operasi, data operator dan precedence diagram.
Sedangkan output berupa stasiun kerja yang terbentuk, penempatan operasi pada stasiun kerja,
penugasan operator pada operasi, nilai cycle time dari stasiun yang terbentuk. Agar sesuai
dengan kondisi aktual maka dalam penelitian ini perlu dilakukan beberapa penyesuaian model,
pertama, yaitu dengan me-modifikasi precedence diagram dengan menambah task dummy untuk
mengakomodir setiap operasi aktual yang membutuhkan 2 operator, hanya tipe operasi
mechanical installation yang membutuhkan 2 operator. Kedua, untuk mengakomodir aturan
yang diterapkan customer, pada setiap operasi yangmembutuhkan 1 operator, yangditugaskan
harus operator skilled, dan untuk operasi yangmembutuhkan 2 operator, harusditugaskan
setidaknya 1 operator skilled.
Dalam upaya mencapai target produksi 22 unit tailboom/tahun, solusi dari proses komputasi
model usulan menghasilkan suatu lintas perakitan dengan 2 stasiun kerja. Model usulan mampu
menurunkan cycle time dari dari masing-masing komponen pylon: 133 jam menjadi 71 jam,
cone: 153 jam menjadi 82 jam, dan junction: 123 jam menjadi 71 jam dengan formasi default.
Selain itu penelitian ini juga mengusulkan 2 formasi usulan dengan jumlah 8 operator. Formasi
usulan 1, dengan pengurangan 2 operator MIS, menghasilkan cycle time yang masih dibawah
nilai takt time namun paling efisien untuk cost salary seluruh operator mechanical installer
dalam memproduksi 22 unit tailboom. Sedangkan untuk formasi usulan 2, dengan pengurangan 2
operator MIU, mampu menghasilkan nilai cycle time yang paling kecil dalam memproduksi total
22 unit pylon, cone, junction.