digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 1 Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 2 Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 3 Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 4 Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 5 Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

PUSTAKA Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

LAMPIRAN Nur Setiawan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Perbaikan kondisi awal (initial condition) model dengan asimilasi data radar dianggap mampu meningkatkan akurasi prediksi cuaca. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak asimilasi data radar terhadap model WRF dalam memprediksikan fenomena cuaca hujan lebat di Pulau Bangka. Studi kasus dilakukan pada lima kasus kejadian hujan lebat yang menyebabkan banjir selama periode 2015-2018. Model numerik Weather Research Forecasting (WRF) dijalankan dengan tanpa asimilasi dan dengan asimilasi data radar. Asimilasi data radar dijalankan dengan dua metode yaitu metode asimilasi single radar dengan satu titik radar di Pangkalpinang dan asimilasi multiple radar dengan dua titik radar di Pangkalpinang dan Palembang. Kemudian nilai reflektifitas dan distribusi hujan hasil keluaran model diverifikasi secara kualitatif dan kuantitatif terhadap observasi. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan Asimilasi single dan multiple data reflektivitas radar, menunjukkan perbaikan skill prediksi curah hujan di tiga kasus (60%) dengan fenomena cakupan awan yang luas. Serta menunjukkan perbaikan yang kurang pada dua kasus kejadian curah hujan dengan cakupan awan yang kecil. Peningkatan skill dari model dengan asimilasi single atau multiple yang ditunjukkan pada studi kasus tanggal 07 Februari 2016 di Kelapa dengan data per jam menunjukkan perbaikan nilai ACC, TS, PoD dan FAR. Secara keseluruhan dari lima studi kasus yang dilakukan hasil prediksi model dengan asimilasi data radar mampu memperbaiki hasil keluaran model.