Komposit serat gelas tenunan banyak digunakan sebagai komponen struktural
pada infrastruktul sipil, industri otomotif dan kapal. Komposit dapat mengalami degradasi
yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan berupa uap air, temperatur dan sinar
UV. Degradasi yang terjadi dapat menyebabkan penurunan modulus elastisitas. Modulus
elastisitas umumnya diperoleh dari pengujian tarik, namun pengujian tersebut memiliki
kekurangan seperti membutuhkan preparasi specimen, dan tidak bisa dilakukan secara
aktual di lapangan. Secara teoritis, modulus elastisitas dapat diperoleh dari pengujian
ultrasonik dengan memanfaatkan kecepatan rambat gelombang. Tujuan dari penelitian ini
adalah menentukan modulus elastisitas komposit serat gelas tenunan dan penurunannya
melalui pengujian ultrasonik metode pulsa-gema. Komposit dibuat dengan metode
pelapisan manual dan penekanan pada temperatur kamar hingga menghasilkan fraksi
volum serat sebesar 38%. 41%, dan 46%. Degradasi komposit dilakukan dengan cara
perendaman pada air mendidih hingga mencapai titik jenuh. Pengujian ultrasonik
dilakukan menggunakan probe lurus dan sudut pada arah serat dan arah tebal komposit.
Penentuan modulus elastisitas memanfaatkan kecepatan rambat gelombang melalui
metode dua kali jarak awal. Modulus elastisitas hasil pengujian ultrasonik divalidasi
menggunakan hasil uji tarik dan model mekanika mikro komposit. Hasil penelitian
menunjukkan semakin tinggi fraksi volum serat maka kecepatan rambat gelombang akan
semakin tinggi. Modulus elastisitas dan penurunannya pada komposit serat gelas tenunan
dapat diperoleh melalui pengujian ultrasonik baik dengan probe 0/lurus dan 90/sudut.
Penggunaan probe lurus menghasilkan perbedaan modulus sebesar 6 – 19%, sedangkan
penggunaan probe sudut menghasilkan perbedaan sebesar 2 – 9%. Penentuan penurunan
modulus elastisitas pada komposit yang telah mengalami degradasi menunjukkan
penurunan sebesar 9 – 11% melalui probe lurus, dan 5,2 – 7,5% melalui probe sudut.