digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 TA PPNUR ZAMIILATUL IZZAH 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

kekuatan lebih besar di luar kendali kita pasti pernah terlintas dalam pikiran. Terkadang ketika perasaan cemas itu muncul dalam bersamaan rasa penasaran itu juga terpikirkan. Rasa cemas yang ada dalam diri menggiring manusia kepada rasa penasaran akan suatu hal yang belum pernah ditemuinya, dan menimbulkan perkiraan atau prasangka yang tidak jelas. Sehingga untuk menjawab rasa penasaran akan sesuatu, maka seharusnya kita mencari tahu sendiri melihat apa yang sebenarnya ada dalam realitas. Eksistensi seorang individu juga tidak dapat terlepas dari tempat dimana ia berdiri. Dalam artian landscape selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan dua tempat yaitu lorong pemukiman yang dekat dengan tempat tinggal penulis dan ruang transparan pasar sebagai objek yang dikaji penulis. Saat menyusuri sebuah lorong penulis mengalami pengalaman estetik, dimana ketika ia berada dalam sebuah ruang, ia merasa aman daripada berada di luar lorong. Lewat ruang-ruang yang dekat dengan keseharian penulis, ia berusaha mengkonstruksi kembali pengalaman pribadi dalam memandang sebuah ruang yang telah dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu ke dalam media dua dimensi melalui medium painting. Visual realis pada karya ini didasari oleh penggunaan ruang real yang dialami langsung oleh penulis. Menangkap sebuah realitas lewat fotografi, dan kemudian terkonstruksi pada bidang datar. Gubahan sudut pandang pada tiap karya merepresentasikan sebuah perubahan persepsi penulis ketika mengalami pengalaman ruang. Sehingga objek lorong pada karya-karya ini menjadi sebuah metaphor atas permainan persepsi penulis mengenai pengalaman ruang yang dialami secara personal kepada audiens, sehingga pengalaman memandang ruang juga dapat dinikmati melalui lukisan. Kata kunci: pengalaman estetik, realis, fotografi, persepsi, representasi, landscape, metaphor