digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

COVER Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Elsa Badriyya
PUBLIC yana mulyana

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh resitensi dan/atau defisiensi insulin relatif. Penderita DMT2 dapat mengalami komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular yang dapat mengencam jiwa. Prevalensi DMT2 meningkat secara cepat pada negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi DMT2 tinggi adalah Sumatera Barat. Varian gen Transcription Factor 7 Like 2 (TCF7L2) rs11196205, rs4506565, dan rs7901695 dilaporkan memiliki asosiasi dengan kejadian DMT2 pada beberapa wilayah seperti Asia Selatan, Denmark, Saudi Arabia, Malaysia dan Thailand. Gen TCF7L2 mengkode faktor transkripsi High Mobility Group (HMG) yang berperan dalam jalur sinyal Wnt yang mengontrol produksi hormon inkretin. Tujuan penelitian adalah untuk mendeteksi keberadaan SNP rs11196205, rs4506565, serta rs7901695 gen TCF7L2 dan menentukan hubungan antara ketiga varian tersebut dengan risiko terjadinya DMT2 pada etnis Minangkabau. Desain penelitian case control dilakukan pada 62 pasien DMT2 dari Poliklinik Metabolik Endokrinologi Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang dan 62 sampel normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel darah yang diperoleh diisolasi menggunakan protokol Purelink Genomic DNA kits. Hasil isolasi DNA dideteksi menggunakan elektroforesis agarosa 1,5%. Identifikasi keberadaan SNP rs11196205, rs4506565, dan rs7901695 dilakukan dengan metode Tetra-primer Amplification Refractory Mutation System Polimerase Chain Reaction (ARMS PCR). Primer untuk pemeriksaan SNP dirancang berdasarkan urutan gen TCF7L2 menggunakan program Geneious. Keberhasilan dari metode sangat dipengaruhi oleh spesifisitas primer yang dirancang. Deteksi hasil ARMS PCR sampel dilakukan menggunakan metode elektroforesis agarosa. Analisis hubungan SNP dan kejadian DMT2 diuji menggunakan Chi-square dan Fisher’s exact test. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh metode yang dapat mengidentifikasi keberadaan SNP. Pada pemeriksaan SNP rs11196205, sampel yang memiliki alel C menghasilkan fragmen khas dengan ukuran 559pb, sedangkan sampel yang memiliki alel G menghasilkan fragmen dengan ukuran 339pb. Sampel yang memiliki alel T dan A pada pemeriksaan rs4506565 menghasilkan fragmen khas masingmasing dengan ukuran 271 pb dan 417 pb. Pada pemeriksaan SNP rs7901695, sampel dengan alel T dan C menghasilkan fragmen khas masing-masing dengan ukuran 177 pb dan 367 pb. Terdapat hubungan yang signifikan antara genotipe GC SNP rs11196205 (p=0,047), genotipe TC rs7901695 (p=0,014), kombinasi rs11196205 dan rs4506565 GC- TA (p=0,021) serta kombinasi ketiga SNP GC-TA-TC (p=0,032) dengan kejadian DMT2. SNP rs11196205, rs7901695, kombinasi rs11196205 dan rs4506565, dan kombinasi ketiga SNP gen TCF7L2 dapat dijadikan penanda genetik DMT2 pada etnis Minangkabau.