digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biji pala merupakan komoditas utama Indonesia yang telah memasok 75% kebutuhan dunia. Potensi peningkatan kualitas dan kuantitas biji pala di Indonesia masih sangat tinggi karena penerapan teknologi pengeringan yang sudah ada sangat konservatif. Pengeringan merupakan tahap penting dalam penentuan kualitas dan kuantitas produktivitas biji pala. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan pengaruh temperatur dan kecepatan udara terhadap kinerja pengeringan biji pala. Pengujian pertama, dilakukan dengan cara mengukur kandungan air rata-rata biji pala dan kemudian mensimulasikan proses pengeringan biji pala pada sebuah saluran yang menggunakan kipas dan pemanas listrik. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan nilai temperatur dan kecepatan udara pengeringan. Penentuan variasi temperatur dan kecepatan udara pengeringan pada tugas sarjana ini menggunakan dasar desain kombinasi. Oleh karena itu, dipilih nilai parameter udara pengeringan untuk temperatur 40°C, 45°C, dan 50°C, dengan kecepatan udara 0,5 m/s, 0,7 m/s, dan 1,0 m/s. Hasil pengujian pengeringan biji pala berdasarkan ISO 771:1977 menunjukkan bahwa kandungan air rata-rata biji pala berumur tua, sedang, dan muda berturut-turut sebesar 37,67% basis basah (b.b), 54,43% (b.b), dan 71,34% (b.b). Hasil simulasi pengeringan menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan kecepatan udara pengeringan semakin tinggi laju pengeringan sampel biji. Dalam hal ini, variasi temperatur memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada kecepatan udara pengeringan. Selain itu, terdapat interaksi antara variabel temperatur dengan kecepatan udara pengeringan berupa kenaikan temperatur dan kecepatan udara pengeringan akan meningkatkan kenaikan laju pengeringan secara signifikan.