digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Randy Firsta
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Tsunami yang terjadi di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh adanya gempa bumi, namun tsunami yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 di Palu diduga disebabkan oleh adanya longsoran bawah laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merekontruksi secara numerik kejadian tsunami di Palu tahun 2018 dengan memperhatikan sumber gempa bumi dan longsor bawah laut menggunakan model Cornell Multi-Grid Coupled Tsunami (COMCOT) v.1.7. Data yang digunakan adalah data batimetri dan topografi dari Badan Informasi dan Geospasial (BIG). Penelitian ini menggunakan dua skenario dalam simulasi yaitu tsunami dengan pembangkit gempa bumi dan longsoran bawah laut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tinggi tsunami di sepanjang pantai dari Tasiburi sampai Baiya memiliki tinggi yang bervariasi. Hasil dari skenario gempa bumi menunjukan tinggi tsunami maksimum di Kota Palu mencapai 4 meter. Sedangkan hasil dari skenario longsor bawah laut menunjukan tinggi maksimum di Kota Palu mencapai 1,78 meter. Dari kedua skenario tersebut, dilakukan vaildasi dengan menggunakan bilangan Aida dilakukan. Skenario dengan pembangkit gempa bumi memiliki bilangan Aida yang lebih baik dibandingkan dengan longsor. Berdasarkan hasil penelitian ini, tsunami Palu 2018 terjadi akibat gempa bumi yang berlokasi tepat di tengah Teluk Palu. .