digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Untuk mengatasi kelebihan muatan di TPA, pemerintah telah menjalankan program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Setelah melakukan survei ke TPS3R, ditemukan bahwa sistem tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengganti sistem yang ada dengan pengolahan sampah berbasis termal yang memiliki persen pemrosesan dan laju yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perancangan dan analisis sistem pengolahan sampah skala komunal berbasis teknologi termal dilakukan dalam tugas sarjana ini. Tujuh alternatif desain dibandingkan satu sama lain menggunanakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan beberapa parameter, yaitu persentase jumlah sampah terolah, kapasitas spesifik, keberlanjutan dari sisi energi, potensi pemanasan global, dan aliran dana harian. Kelayakan dan sensitivitas finansial dari desain terpilih dilakukan untuk mempelajari apakah desain tersebut dapat layak diterapkan atau tidak. Parameter finansial yang dianalisis adalah NPV, DPBP, dan IRR. Berdasarkan parameter yang telah ditentukan, desain yang menggabungkan kegiatan pemilahan, proses hidrotermal, proses pirolisis, dan proses pengurugan adalah desain yang paling direkomendasikan. Desain tersebut unggul pada parameter persentase jumlah sampah terolah, potensi pemanasan global, dan aliran dana harian. Namun demikian, desain ini memiliki nilai yang buruk pada parameter kapasitas spesifik dan keberlanjutan dari sisi energi. Secara berturut-turut, nilai dari NPV, DPBP, dan IRR adalah Rp 4.359.908.623, 3 tahun 4 bulan, dan 34.5% sehingga layak untuk diimplementasikan.