digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oksigen merupakan salah satu parameter penting dalam penentuan kualitas perairan budidaya perikanan. Permasalahan yang sering terjadi pada perairan budidaya adalah meningkatnya kandungan amonia. Amonia dapat terurai oleh peran dari bakteri pengurai yang terdapat pada sistem bioflok dan pasokan oksigen terlarut yang dihasilkan dari proses aerasi, sehingga diharapkan kandungan oksigen terlarut akan melimpah. Pada penelitian tugas sarjana ini, aerasi dilakukan dengan injektor jenis venturi serta memiliki tujuan untuk menentukan pengaruh dari variasi debit air dan udara terhadap nilai oksigen terlarut dan perbandingan nilai oksigen terlarut yang dihasilkan injektor jenis venturi terhadap aerator jenis pompa udara. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan variasi debit air dan debit udara pada injektor jenis venturi. Kondisi debit udara yang masuk ke dalam venturi divariasikan pada nilai debit udara sebesar 0, 2, dan 4 lpm sementara kondisi debit air yang masuk ke dalam venturi divariasikan pada nilai debit air sebesar 6,54; 8,12; dan 10,86 lpm. Kecepatan peningkatan oksigen terlarut untuk tiap kondisi pengujian diukur menggunakan DO meter. Pengamatan hasil gelembung dilakukan dengan kamera DSLR. Hasil gambar kemudian diolah menggunakan perangkat lunak ImageJ untuk menentukan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh injektor jenis venturi. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah kecepatan peningkatan oksigen ke dalam air paling tinggi terjadi pada debit air dan debit udara bernilai masing-masing 10,86 lpm dan 4 lpm. Hasil pengolahan dokumentasi gelembung menunjukkan bahwa semakin tinggi debit udara akan diikuti dengan jumlah gelembung yang makin tinggi. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah kecepatan peningkatan nilai oksigen terlarut cenderung meningkat ketika debit air dan debit udara juga meningkat.