digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Akbar Wahyu Nugraha
PUBLIC Alice Diniarti

Anomali gayaberat laut merupakan suatu nilai yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti penentuan geoid laut, prediksi kedalaman dasar laut, dan studi lempeng tektonik. Dengan demikian, penentuan anomali gayaberat di wilayah laut Indonesia akan memberikan banyak manfaat untuk berbagai macam keperluan, terutama untuk keperluan geoid yang hingga saat ini belum tersedia secara memadai. Penentuan anomali gayaberat di lautan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan satelit altimetri. Satelit altimetri yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Cryosat-2 fase A, Jason-1 fase C, SARAL fase B, dan ERS-1 fase F. Data Sea Surface Height (SSH) yang dihasilkan dari satelit altimetri digunakan untuk menghitung defleksi vertikal pada arah utara-selatan dan barat-timur. Dengan menggunakan metode Inverse Vening Meinesz (IVM), defleksi vertikal pada dua arah tersebut kemudian dikonversi menjadi nilai anomali gayaberat. Satelit altimetri mampu digunakan untuk menghasilkan model anomali gayaberat dengan resolusi spasial hingga sekitar 11,75 kilometer. Hasil validasi dengan data shipborne menunjukkan bahwa anomali gayaberat dari altimetri memiliki RMSE sebesar 4,130 – 9,547 mGal.